
Athletic Bilbao kembali menunjukkan sikap politik dan kemanusiaannya yang tegas. Dalam laga La Liga melawan Real Mallorca di Stadion San Mames, Minggu (5/10) malam WIB, klub asal Basque itu menghadirkan 11 pengungsi Palestina ke tengah lapangan sebelum pertandingan dimulai.
Momen ini disambut tepuk tangan meriah dari puluhan ribu penonton yang memenuhi stadion. Para pengungsi berjalan bersama mantan kapten tim nasional Palestina, Honey Thaljieh, perwakilan UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina), serta duta peringatan 125 tahun Athletic Bilbao.
Di layar besar stadion terpampang pesan solidaritas dalam bahasa Basque, sementara spanduk dari suporter bertuliskan, “Kami berdiri bersama Palestina mulai hari ini sampai hari terakhir”. Ini bukti bahwa sepak bola bisa menjadi medium untuk menyampaikan pesan kemanusiaan.
Ini bukan pertama kalinya Bilbao maupun pendukungnya menunjukkan dukungan kepada Palestina. Ditekankan pentingnya empati dunia terhadap rakyat Palestina, yaitu apa pun bisa disampaikan lewat sepak bola. Dalam laga-laga sebelumnya, kelompok suporter kerap mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan yel-yel “Palestina Aurrera” atau “Maju Palestina”.
Wilayah Basque sendiri memiliki sejarah panjang dalam perjuangan politik dan otonomi, sehingga banyak pihak menilai pengalaman mereka selaras dengan perjuangan rakyat Palestina. Karena itu, ekspresi solidaritas ini dianggap wajar dan otentik.

Bersambung ke halaman selanjutnya –>






