
MEDAN, KabarKampus – Transformasi digital di sektor perkebunan terus melaju kencang. Subholding PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo, kini resmi menggandeng Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara (USU) untuk memperkuat riset terapan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang digitalisasi perkebunan.
Kerja sama ini diresmikan lewat penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) yang berlangsung di Kampus USU, Medan, pekan lalu. Kolaborasi ini bukan cuma seremoni formal, tapi langkah nyata untuk mendorong sistem perkebunan nasional menuju era go digital dan berbasis data.
Direktur Utama PalmCo, Jatmiko K. Santosa, menegaskan bahwa transformasi digital bukan sekadar mempercepat urusan bisnis, tapi juga bagian dari strategi besar memperkuat tata kelola, manajemen risiko, dan pengembangan SDM yang adaptif. “Perkebunan bukan hanya soal tanaman atau tanah, tapi tentang manusia dan semua sumber daya yang ada di dalamnya. Tujuan akhirnya tetap, memberi manfaat sebesar-besarnya bagi banyak pihak,” ujar Jatmiko seperti dikutip dari Disway.
PalmCo saat ini mengelola lebih dari 600 ribu hektare lahan perkebunan dan memiliki sekitar 70 ribu karyawan di berbagai wilayah Indonesia. Dengan skala sebesar itu, Jatmiko menilai penting adanya sistem kendali berbasis data agar risiko operasional dan investasi bisa ditekan seminimal mungkin.
Melalui penerapan teknologi digital, PalmCo kini mengandalkan berbagai inovasi seperti PalmCo Business Cockpit (PBC) yang menampilkan data operasional & finansial secara real time. Ada juga Agroview untuk memantau kondisi aset dan kebun dari jarak jauh.
Selain itu, ada juga D-Farm yang mencatat aktivitas lapangan harian secara digital. Lalu Intank untuk memantau stok dan kualitas hasil panen secara langsung. Selain itu, teknologi canggih seperti pemetaan geospasial, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI) juga mulai diterapkan untuk mendorong efisiensi dan menekan potensi kehilangan hasil panen.
“Digitalisasi di PalmCo bukan cuma soal otomatisasi, tapi cara baru untuk menciptakan sistem kerja yang lebih transparan, efisien, dan terukur,” tambah Jatmiko.
Sinergi Kampus dan Industri
Dekan Fakultas Vokasi USU, Prof. Isfenti Sadalia, menyambut hangat kerja sama ini. Menurutnya, keterlibatan dunia industri seperti PalmCo punya peran vital dalam memastikan kurikulum vokasi tetap relevan dengan kebutuhan nyata di lapangan.
Selain memperkaya pembelajaran di kelas, kolaborasi ini juga membuka peluang riset, magang, dan pelatihan yang akan membantu mahasiswa memahami teknologi industri dari dekat. “Kerja sama ini jadi jembatan penting antara kampus dan industri. Mahasiswa bisa belajar langsung dari praktik digitalisasi di sektor perkebunan,” ujar Isfenti.
Sinergi seperti ini diharapkan bisa mencetak lulusan yang siap kerja dan melek digital. Bagi PalmCo, kerja sama ini bukan sekadar CSR atau program tambahan, tapi bagian dari upaya membangun ekosistem perkebunan yang modern, efisien, dan berkelanjutan.
Kolaborasi PalmCo dan USU ini menunjukkan bahwa transformasi digital bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. “Kami ingin memastikan setiap inovasi dan investasi yang dilakukan PalmCo memberikan dampak nyata. Baik bagi perusahaan, karyawan, maupun masyarakat,” jelas Jatmiko.
Dunia industri dan kampus kini berjalan seiring dalam menyiapkan SDM muda yang tangguh, kreatif, dan mampu membawa perubahan positif di era digital.






