Ahmad Fauzan Sazli
BANDUNG, KabarKampus – Sampah plastik adalah material yang sulit diurai ketika tertimbun di tanah. Banyaknya sampah plastik dapat menyebabkan pencemaran tanah dan lingkungan.
Mahasiswi Universitas Padjajaran (Unpad) punya cara sendiri untuk menekan konsumsi plastik. Ia merancang tas belanja pintar yang diberi nama Vertesac.
Adalah Atika Putri Astrini, prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad yang merancang tas belanja pintar tersebut. Dengan tas lipatnya, memungkinkan penggunanya dapat mengontrol aktivitas belanja.
“Smart shopping bag ini adalah tas yang mengintegrasikan teknologi dan bahan ramah lingkungan untuk digunakan dalam aktivitas belanja,” ujar Atika.
Menurutnya, Vertesac mengintegrasikan sistem Radio Frequency Identification (RFID). Sistem ini dapat melacak aktivitas belanja seseorang yang langsung dikoneksikan ke mobile apps melalui QR code di dalamnya. Tidak hanya itu, sistem RFID dapat digunakan sebagai kartu diskon.
Ia menjelaskan, ide pengintegrasian teknologi RFID merupakan ide awal Atika pada 2011 lalu. Dalam penerapannya, Atika menggaet beberapa tim dari ITB. Bukan hanya itu, ia pun memberdayakan komunitas ibu-ibu perajin tas dari desa Cimareme, Kabupaten Bandung sebagai mitra produksi tas. Produk ini pun kini tengah didaftarkan ke UPT HAKI Unpad.
“Saya sengaja mengajak komunitas ibu-ibu dari Cimareme karena komunitas tersebut sudah punya pasar sendiri dalam memasarkan produknya,” ungkapnya.
Dengan Vertesac ini, Atika pun meraih prestasi Best Project dan menjadi Duta Lingkungan Muda Bayer dalam ajang Bayer Young Environmental Envoy (BYEE) 2013 di Jakarta bersama dengan Syaiful Sadir dari Universitas Hassanudin. Keduanya pun akan kembali diikutsertakan pada BYEE tingkat internasional di Jerman pada 11 – 15 November mendatang.[]