More

    Upaya untuk Mengurangi Dampak Pemanasan Global

    Lutfi April
    Green Lifestyle adalah gaya hidup ramah lingkungan. Gaya hidup ini diasumsikan untuk mengurangi pemborosan energi guna menghindari dan mengurangi dampak dari global warming.

    Green lifestyle termasuk tren terbaru yang dilakukan oleh masyarakat terkait kepedulian terhadap lingkungan. Banyak masyarakat yang mendirikan asosiasi peduli lingkungan yang manakala pemerintah juga turut mendukung dan mengupayakan kepedulian lingkungan tetap dijunjung tinggi.

    Ada adiwiyata, program ini diselenggarakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup untuk sekolah – sekolah yang berwawasan kepedulian terhadap lingkungan. Apresiasi dari Kementrian LH inilah yang menjadikan banyak sekolah berlomba – lomba mengikuti kompetisi adiwiyata. Persaingannya pun tak lengang, justru semakin ketat dan mengharuskan seluruh komponen sekolah terlibat penuh dalam upaya memenangkan lomba.

    - Advertisement -

    Selain itu, terdapat program kampung hijau, kampung hijau berarti kampung yang peduli terhadap lingkungan terutama pada persediaan tanaman hijau. Biasanya, kampung hijau lebih sering dijumpai di daerah perkotaan karena mengingat pemukiman kota yang padat dan tidak memungkinkan lagi untuk menanam pohon yang berukuran besar. Maka dari itu disiasati dengan cara menanam tanaman sulur atau dalam pot.

    Gerakan – gerakan tersebut termasuk upaya penyelamatan bumi. Bumi ini telah tercemar oleh berbagai aktivitas makhluk hidup, termasuk manusia yang paling dominan. Semisal aktivitas industri yang menjadi sumber polusi udara. Aktivitas perindustrian ini memicu timbulnya gas rumah kaca yang mengakibatkan lubang ozon semakin menipis. Emisi dari karbon dan kloro fluoro karbon yang membubung ke udara atau angkasa akan menyelimuti dan menipiskan gas ozon. Akibatnya sinar atau panas matahari yang masuk ke dalam bumi terperangkap dan tidak bisa memantulkannya kembali ke luar. Kondisi inilah yang membuat suhu bumi semakin panas atau disebut sebagai pemanasan global (global warming).

    Untuk mencegah terjadinya pemanasan global, gaya hidup masyarakat yang merusak lingkungan atau mencemari lingkungan harus diubah. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi dampak dari pemanasan global tersebut. Seperti pengurangan emisi gas buang kendaraan bermotor yang juga bisa menyebabkan efek rumah kaca. Upaya ini didukung pula oleh Peraturan Presiden Nomor 61 tahun 2011 tentang Penyusunan Rencana Aksi Nasional penurunan emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK).

    Namun di balik aksi – aksi peduli masyarakat terhadap lingkungan, masih saja ada tindakan yang memicu terjadinya efek rumah kaca, seperti pembakaran hutan, pemakaian freon, penggunaan kendaraan bermotor yang tak layak jalan atau berusia tua, aktivitas perindustrian, dan masih banyak lagi. Mereka seakan tak sadar akan betapa pentingnya memelihara lingkungan. Asap – asap yang ditimbulkan oleh kegiatan – kegiatan tersebut dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup dan membahayakan lingkungan karena menghasilkan gas rumah kaca.

    Deforestasi yang diakibatkan oleh pembakaran hutan menyebabkan kabut asap yang mengganggu jarak pandang. Akibatnya jarak pandang terbatas sehingga mengakibatkan sulitnya bagi jalur transportasi terutama transportasi udara. Selain itu hal signifikan adalah terjadinya gangguan pernapasan manusia hingga menyebabkan terjadinya kanker paru – paru.

    Maka dari itu, sudah sepantasnya kita sebagai masyarakat harus peduli dalam menjaga lingkungan termasuk menghijaukannya dengan cara penanaman pohon atau reboisasi dan melaksanakan sistem tebang pilih. Selain itu melakukan pengurangan penggunaan kendaraan bermotor untuk mengurangi gas buang kendaraan yang mengakibatkan terjadinya pemanasan global. Pemerintah pun juga harus turut serta dalam mengembangkan aksi – aksi peduli lingkungan termasuk penggalakan penanaman pohon atau pun pembuatan ruang terbuka hijau. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here