Abdus Salam
Pernahkah saudara merasakan cuaca di siang hari yang lebih panas daripada tahun-tahun sebelumnya? Atau pernahkah saudara memperhatikan cuaca yang tidak menentu, kadang panas kadang hujan meskipun bukan pada musimnya? Itulah salah satu dari sekian tanda perubahan iklim yang terjadi di bumi yang kita cintai ini. Lalu apakah sebenarnya perubahan iklim itu dan apakah ada pengaruhnya dalam pembangunan ekonomi?
Perubahan iklim adalah perubahan rata-rata cuaca dalam jangka waktu periode yang panjang. Contohnya cuaca hujan yang lebih banyak intensitas ataupun kuantitasnya serta musim kemarau yang lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam istilah modern saat ini istilah perubahan iklim juga dikenal dengan istilah pemanasan global dikarenakan umumnya perubahan iklim menyebabkan hawa panas bumi yang semakin meningkat.
Pengaruhnya dalam pembangunan ekonomi dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Memiliki pengaruh langsung ketika aktifitas ekonomi tersebut banyak bergantung pada iklim dan cuaca seperti pertanian tadah hujan dan aktifitas nelayan di laut. Dan pengaruh tidak langsung terjadi ketika bencana akibat perubahan iklim itu menyebabkan terganggunya aktifitas ekonomi seperti bencana banjir yang menyebabkan perekonomian masyarakat lumpuh.
Akhir-akhir ini petani mulai mengeluh akan ketidakjelasannya musim tanam dan musim panen dikarenakan faktor iklim yang sulit diprediksi, musim kemarau yang kadang datang lebih awal atau musim hujan yang melewati batas normal menjadi penyebab. Bahkan banjir dan kekeringan di sejumlah wilayah menjadi penyebab gagal panen, sehingga bertambah lagi bencana bagi petani akibat perubahan iklim yang terjadi.
Perlu adaptasi terhadap jenis tanaman dan perhitungan masa iklim yang matang harus segera dilakukan untuk menangani masalah yang terjadi pada para petani kita ini.
Bukan hanya petani saja ternyata yang mendapatkan efek langsung dari perubahan iklim. Nelayan juga mengalami hal yang demikian, pendapatan ikan mereka menurun lantaran ikan-ikan semakin menjauh dari tepi laut yang sudah semakin panas sehingga ikan-ikan mencari habitat yang lebih dalam. Jika ingin mendapatkan ikan yang lebih banyak mereka harus menambah biaya berlayar.
Hal ini tidak saja meningkatkan biaya produksi, tetapi juga bahkan dapat menyebabkan kelangkaan. Apabila kita mengaitkannya saja dengan salah satu logika ekonomi, apabila penawaran menurun sementara permintaan tetap atau bahkan meningkat akan menyebabkan harga komoditas naik, dan itu yang terjadi dengan harga beras serta harga ikan yang terus mengalami kenaikan. Terutama di saat-saat cuaca sedang meningkat.
Karena perubahan iklim tidak dapat dihentikan, bahkan kecenderungannya terus meningkat semenjak revolusi industri, maka yang dapat kita lakukan adalah selain berusaha memperlambat laju perubahannya dengan memulai gaya hidup yang ramah lingkungan, kita juga harus mulai beradaptasi dan meningkatkan penelitian dan pengembangan sistem pertanian, sistem perikanan, serta tata kota dan pembangunan sehingga kita bisa lebih tahan terhadap perubahan iklim yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap perekonomian Negara. []