Alfi Kurnia Adha
Lima tahun lalu, muncul sepatu berbahan dasar croslite (sejenis karet) milik salah satu pabrikan asing, rata-rata sepatu ini dibanderol dengan harga 300 hingga 900 ribu yang dirasa terlalu mahal untuk kalangan menengah. Maka, hadirlah sepatu dengan mode serupa yang terbuat dari bahan plastik dengan harga yang sangat miring yakni 25 ribu sampai 60 ribu saja.
Harga sepatu plastik yang terbilang sangat murah mengakibatkan penjualan jenis sepatu ini terus mengalami peningkatan, disisi lain selain harga yang cukup miring sepatu ini memiliki beraneka pilihan warna yang fresh dan eye catching, yang cocok digunakan untuk segala umur, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Sepatu plastik yang memiliki berbagai macam bentuk dan mode ini, dirasa cocok untuk digunakan di berbagai aktifitas, dari sekedar untuk jalan-jalan hingga aktifitas kuliah. Bahannya yang empuk membuat kaki terasa nyaman saat dikenakan, dan satu lagi sepatu ini bisa menjadi solusi saat banjir atau saat musim hujan tiba, sebab dalam waktu sekejap sepatu sudah kembali kering saat dijemur beberapa menit saja.
Praktis, simple, lucu, warna menarik dan murah. Itulah alasan pembeli mengapa mereka memilih sepatu ini. Namun tahukah, dibalik sepasang sepatu plastik nan imut tersimpan bahaya apabila sepatu jenis ini terus menerus diproduksi. Apabila kita tilik dari bahan bakunya, sepatu ini terbuat dari bahan plastik dan sebagian kecil karet. Sudah menjadi rahasia umum apabila kedua bahan tersebut termasuk jenis bahan anorganik, dan apabila sepatu – sepatu imut ini sudah tidak digunakan maka jadilah sampah anorganik.
Dikatakan sebagai bahan anorganik karena baik plastik maupun karet tersusun atas polimer, yaitu atom karbon C yang membentuk rantai kimia yang rumit dan sangat panjang. Panjangnya rantai kimia polimer penyusun plastik dan karet inilah yang membuat penguraiannya menjadi sangat lama, hingga ribuan tahun. Mikroorganisme dalam tanah yang mudah ketika menguraikan sampah organik, tidak berdaya ketika dihadapkan tumpukan sampah anorganik ini.
Sulitnya mikroorganisme dalam menguraikan bahan baku sepatu plastik ini menyebabkan keseimbangan ekosistem terganggu.
Secara sederhana digambarkan seperti ini, apabila sampah ini terus menerus menetap di dalam tanah maka akan menyebabkan cacing menjadi keracunan dan akhirnya punah, punahnya cacing membuat tanah menjadi tidak gembur dan subur padahal tanah merupakan tempat tanaman hidup. Kalau sudah seperti itu, bukan hal yang mustahil apabila suatu saat nanti bumi mengalami krisis pangan dan mengakibatkan hilangnya populasi manusia.
Sederhana sekali, bukan? Ternyata hal sepele memiliki dampak yang sangat besar bagi kelangsungan hidup manusia. Apakah kamu ingin manusia segera punah dari bumi? Tentu tidak kan ? Maka, ubahlah kebiasaanmu, mulai dari berjanji untuk tidak lagi membeli dan tidak lagi memperbanyak koleksi sepatu ini. []