Asep Saefullah
Tentu saja kita mengenal teh. Tapi, di tangan Bambang Tri Rachmat Nugraha (29 tahun), teh bukan hanya diseduh buat minum, melainkan diracik menjadi selai. Ide untuk membuat selai teh ini muncul karena mereka sama-sama berada pada satu komunitas pecinta teh. Selain karena pecinta teh mereka juga peduli terhadap pekerja pemetik teh.
Inovasi warga Kuningan, Jawa Barat itu merupakan karya yang menjadi nominator pada Lomba Inovasi Pemuda tahun 2011 yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Selain karya Bambang, terdapat sembilan karya lainnya yang masuk menjadi nominasi lomba dari 77 karya yang masuk ke panitia. 10 karya itu dipilih oleh dewan juri yang terdiri dari Dewi Motik Pramono (Kowani), Razilu (Dirjen Hak Kekayaaan Intelektual), Joko Sumbogo (Bank Mandiri), dan Avanti Fontana (Fakultas Ekonomi UI).
M. Ichsan(28 tahun) yang berasal dari Medan, Sumatera Utara membawa burger nasi dan olahan rasa Indonesia sebagai inovasinya. Lalu Jessica Diana Kartika (24 tahun), mahasiswa Desain Komunikasi Visual UK Petra, Surabaya inovasinya adalah Fengshui untuk logo, rahasia keharmonisan, karakter pemilik, bisnis dan usaha pada logo Anda.
Sedangkan Rd. Adjie Wicaksana (22 tahun) dari Bogor, Jawa Barat, membuat desain produk dan budaya lokal Indonesia. Dan, Andika Kairuliawan (23 tahun) dari Yogyakarta, memproduksi aksesoris sepeda motor berupa body kit dengan bahan dasar fiber.Lalu, Andrie (28 tahun) asal Jember, Jawa Timur, berinovasi dengan memproduksi asap cair yang lebih efisien dengan biaya jauh lebih murah dibanding dengan menggunakan alat pirolisis pada umumnya.
Adapun Nela (21 tahun), beserta kelompoknya sesama mahasiwa Teknologi Pertanian Brawijaya Malang melakukan inovasi dengan membuat bipaoni, yaitu produk versifikasi pangan yang diolah dari umbi lokal dalam bentuk bakpao anti oksidan.Sedangkan nominator lainnya yakni, Arfi Putra (21 tahun) dari Jombang, Jawa Timur membuat Goat Cereal, yaitu sereal kambing sebagai pakan ternak yang prospektif.
Sementara itu, M.A. Nindias Ayu dari Surakarta melakukan inovasi dengan membuat proses pencantingan dari delapan jam menjadi empat jam dengan desain produk yang inovatif. Serta Ayu Sekarani D.P (21 tahun) dari Surabaya melakukan inovasi dengan bisnis percetakan spesialis kalender edukasi pertama di Indonesia.
Menurut Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda Marhaeni Kusumawati, kegiatan ini pertama kali diselenggarakan yang bertujuan mendorong kemandirian pemuda dan jiwa kewirausahaan yang bisa diterapkan. “Kegiatan ini diharap mampu menumbuhkan gagasan, kreativitas dan inovasi bisnis bagi para pemuda yang dapat diaplikasikan kepada masyarakat,” katanya.
Sedangkan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Alfitra Salammengatakan, dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-83 tahun 2011, masalah wirausaha muda dan masalah daya saing menjadi tema sentral Kemenpora. “Kami ingin mencetak 10.000 pengusaha muda, tentu saja ini pekerjaan besar. Kami hanya menciptakan lomba inovasi saja. Tujuan kami agar anak-anak muda sekarang kreatif,” kata Alfitra.
Adapun pemenang Lomba Inovasi Pemuda tahun 2011 ini akan diumumkan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda yang digelar pada 28 Oktober 2011. Dari sepuluh karya yang masuk finalis itu, semoga dapat merangsang inovasi lainnya dari pemuda di seluruh Indonesia. []