Widya Nur Hayati
Pemanasan Global (Global Warming) merupakan salah satu isu global yang belakang ini marak dibicarakan oleh masyarakat dunia. Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya emisi gas di atmosfer. Hal ini membuat kondisi bumi kita menjadi semakin panas, es di kutub mencair, permukaan air laut naik, hingga terciptanya badai angin dan sederetan bencana lainnya yang dapat mempengaruhi keseimbangan hidup di masa yang akan datang.
Meningkatnya emisi gas di atmosfer sebagai akibat dari efek rumah kaca merupakan penyebab terjadinya Pemanasan Global. Ketika radiasi sinar matahari sampai di atmosfer bumi, sebagian sinar akan dipantulkan oleh atmosfer dalam bentuk sinar infra merah dan sebagian lagi akan diteruskan sampai ke permukaan bumi. Hal ini meyebabkan permukaan bumi menjadi hangat (panas). Lalu, permukaan bumi akan memantulkan kembali panas tersebut dan sebagian diserap oleh gas rumah kaca seperti , Metana, dan NO. Proses ini mencegah terlepasnya panas matahari ke luar atmosfer bumi, sehingga sebagian dari panas matahari akan kembali ke permukaan bumi. Hal inilah yang menyebabkan bumi tetap hangat dan nyaman untuk ditinggali oleh seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya. Namun, gas-gas yang telah diserap oleh gas rumah kaca menjadi distributor terbesar terjadinya Pemanasan Global.
Di beberapa negara di wilayah perkotaan yang sebagian besar bangunannya merupakan penyumbang terbesar efek rumah kaca, mulai menerapkan metode “Roof Garden” atau taman di atas atap. Taman di atas atap merupakan salah satu cara alternatif penghijauan untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan di kota besar. Dengan membuat taman di atas atap, gedung-gedung bertingkat tetap bisa memiliki ruang terbuka hijau karena adanya efisiensi ruang.
Salah satu alternatif penghijauan lain untuk mengurangi dampak Pemansan Global yaitu dengan memasang “Taman Berdiri” pada konstruksi bangunan rumah bertingkat, hotel, atau gedung-gedung perkantoran yang diharapkan mampu mengurangi penyerapan gas rumah kaca terutama gas . Tanaman akan menyerap gas dan menghasilkan gas melalui proses fotosintesis. Dengan memberi desain tambahan air yang mengalir di sisi gedung (disekitar taman berdiri), hal ini mampu memberikan efek kesejukan sehingga apabila difungsikan secara maksimal, hal ini dapat mengurangi pemakaian Air Conditioner (AC). Sebab, tanpa menggunakan Air Conditioner pun, angin yang terbawa oleh air yang mengalir akan berhembus kedalam ruang bangunan tersebut.
Dengan metode “Taman Berdiri” yang dilengkapi dengan konstruksi bangunan yang sesuai, diharapkan mampu mengurangi isu Pemanasan Global demi berlangsungnya kehidupan anak cucu kita di masa yang akan datang.[]