JAKARTA, KabarKampus – Sebanyak 20 Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) yang mengatasnamakan Mapala Se-Indonesia menggelar aksi di Bundaran HI, Jakarta, Selasa, (28/10/2014). Dalam aksinya mereka menggugat kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pelestarian lingkungan.
Aksi yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ini digelar dengan berdiam diri dan membentangkan sejumlah spanduk. Sejumlah spanduk tersebut berisikan gugatan mereka terhadap tiga kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap lingkungan.
Ramadhona Arif Firmansyah, dari Mapala PGRI Adi Buana mengatakan, ada tiga hal yang membuat mereka melakukan aksi damai ini yakni mereka menolak alih fungsi hutan lindung Tumpang Pitu Banyuwangi, Reklamasi Teluk Benoa Bali, dan menolak penambangan di kawasan Kars di seluruh Indonesia. Melalui aksi ini, mereka ingin Jokowi tahu ada kebijakan terhadap lingkungan yang salah.
“Sehingga dari aksi ini pihak pemerintah bisa membuat kebijakan-kebijakan yang lebih peduli pada pelestarian lingkungan dan Indonesia bisa menjadi negara yang lebih lestari,”kata Arif atau yang biasa disapa Bojes ini kepada KabarKampus, Selasa, (28/10/2014).
Menurut Bojes, pemerintahan Jokowi ini masih baru, jadi mereka optimis kebijakan Jokowi nantinya pro terhadap pelestarian lingkungan hidup. Selain itu mereka juga berharap nantinya sumber kekayaan alam Indonesia bisa dikelola secara bijaksana dan tidak merusak kearifan lokal.
“Kami optimis dengan kebijakan Jokowi. Apalagi Jokowi juga merupakan anggota Mapala,” ungkap Bojes.
Aksi ini sendiri diikuti oleh Mapala se-Jabodetabek, Surabaya, dan Madura. Dalam aksi ini mereka berjanji akan terus mengawal kebijakan Jokowi agar pro terhadap lingkungan.[]
