SURABAYA, KabarKampus – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi membuka Program Studi Teknik Biomedik di bawah naungan Jurusan Teknik Elektreo (JTE) ITS. Pada tahun ajaran 2015/2016, Prodi Teknik Biomedik siap menerima mahasiswa baru sebanyak 30 mahasiswa melalui Program Kemitraan Mandiri (PKM).
Dr Achmad Arifin M Eng, ketua prodi mengatakan, Teknik Biomedik memiliki peran penting dalam menjawab tantangan kebutuhan insinyur bidang medis di Indonesia. Apalagi, Indonesia masih minim inovasi dalam teknologi kesehatan.
Ia menjelaskan, kebanyakan instrumentasi medis yang modern saat ini berasal dari asing. Oleh karena itu kebutuhan prodi tersebut dilakukan untuk menjawab tantangan dan peluang tersebut.
”Pelamar bisa mendaftarkan dirinya melalui PKM di www.simits.its.ac.id atau membuka www.bme.its.ac.id untuk info lebih lengkapnya,” terang Arifin.
Menurut Arifin, selain dasar-dasar ilmu teknik elektro dan kesehatan, prodi ini nantinya akan fokus mencetak mahasiswanya dalam empat arahan spesialisasi. Pertama adalah Instrumentasi Biomedika Cerdas. Dalam hal ini, lulusan diharapkan menjadi ahli inovasi dan teknologi di bidang peralatan kesehatan.
Sedangkan yang kedua adalah Teknologi Asistif dan Rehabilitasi Medika. Bidang ini fokus pada materi pembelajaran alat bantu atau buatan di bidang medis. Seperti organ buatan atau alat bantu bagi penyandang disabilitas.
Selanjutnya yakni bidang Pencitraan dan Pengolahan Citra Medika. Dan terakhir, adalah bidang Informatika Medika. ”Yaitu bagaimana cara seorang insinyur menyampaikan data-data medik ke users seperti dokter, pasien dan insinyur lainnya,” jelasnya
Arifin mengaku pihaknya sudah sangat siap membuka prodi tersebut. Hal itu dibuktikan dengan sebelas dosen pengampu dengan latar belakang keilmuan di bidang Teknik Biomedik. Salah satunya adalah Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, mantan Menteri Pendidikan RI sebelumnya, menjadi salah satu bagian di dalamnya.
”Kebetulan bidang studi S3 beliau ketika di Prancis berkaitan dengan Teknik Biomedik,” ucap pria lulusan Tohoku University Jepang pada program S2 dan S3 ini.
Selain dosen, berbagai persyaratan yang lain juga telah disiapkan. Seperti kurikulum pembelajaran, ruang perkuliahan dan fasilitas laboratorium. Nantinya, prodi ini akan menggunakan fasilitas yang ada di Jurusan Teknik Elektro.[]