More

    Bawa Rombongan 900 Orang, Raja Salman Lakukan Kunjungan Bersejarah ke Indonesia

    Samantha Hawley | AUSTRALIA PLUS

    Setelah hampir setengah abad tak seorang pun Raja Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia, kini hal itu akan berubah. Raja Salman bin Abdul Azis al-Saud akan tiba Jakarta hari ini Rabu (01/03/2017) dengan rombongan sekitar 900 orang, termasuk para pejabat, pangeran dan pengusaha.

    Raja Salman saat tiba di gedung parlemen di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu 26 Februari 2017. AP: Vincent Thian

    Raja Salman akan memulai kunjungan resminya ke Jakarta sebelum bertolak ke Bali, pilihan tujuan wisata yang mengejutkan bagi seorang Muslim konservatif.

    - Advertisement -

    Dilaporkan sekitar 500 ton bagasi sudah mendahului rombongan itu, termasuk empat mobil dan bahkan eskalator untuk tangga pesawat.

    “Berapa banyak pesawat? Saya tidak tahu,” ujar Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Mohammad Abdullah Alshuaibi.

    “Tapi saya percaya ada tiga yang parkir di Bali, tiga akan parkir di Bandara Halim,” tambahnya.

    Dalam konferensi pers di Kedubes Arab Saudi di Jakarta, yang dihadiri ABC, Dubes Osama menjelaskan keberadaan Raja Salman selama enam hari di Bali tidak akan mengganggu aktivitas pariwisata di pulau itu, isyarat bahwa perempuan dalam busana bikini masih bisa berkeliaran bebas.

    “Kami tidak akan menutup pantai di Bali, atau tempat-tempat lain di Bali, semuanya akan seperti biasa,” kata Dubes Osama kepada media.

    Ini merupakan kunjungan dengan dampak yang jauh lebih besar daripada kondisi di Bali bagi seorang Muslim. Sebab, miliaran dolar dipertaruhkan dan akan ada fokus pada pendidikan dan kebudayaan Islam.

    “Kami memiliki hubungan budaya yang panjang dengan Indonesia,” kata Dubes seraya menekankan pentingnya pengajaran Bahasa Arab di sekolah-sekolah di Indonesia.

    Kepala Kepolisian RI menjamin Kedubes Arab Saudi dengan sekitar 9000 anggota polisi untuk menjaga keamanan Raja dan rombongannya dalam kunjungan ini.

    Kedua negara akan menandatangani 10 nota kesepahaman, dan kunjungan ini diperkirakan bernilai lebih dari 20 miliar dollar AS.

    Menurut Dubes Osama, kedua negara telah menandatangani kesepakatan untuk meng-upgrade kilang minyak di Jawa Tengah senilai 6,5 miliar dollar AS. “Ini uang banyak yang kita bicarakan. Uang besar yang diinvestasikan dalam perjanjian ini,” katanya.

    ABC menanyakan apakah Raja Salman mendukung pendekatan moderat terhadap Islam yang diadopsi Indonesia atau apakah dia setuju dengan kelompok-kelompok yang menuntut Indonesia mengadopsi hukum syariah.

    “Kunjungan Raja ini disetujui sebelum semua ini terjadi,” katanya mengacu pada aksi protes massa terhadap Gubernur Jakarta.

    “Saudi tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi di sini karena hal itu adalah urusan internal mereka sendiri yang harus diselesaikan antara Pemerintah dan bangsanya sendiri,” katanya.

    Pengajaran Bahasa Arab
    Arab Saudi yang ultra konservatif telah menyumbangkan dana besar bagi Indonesia termasuk untuk pengajaran Bahasa Arab di sekolah-sekolah dan universitas.

    Negara itu ingin membuka lebih banyak lagi sekolah di Indonesia dan meningkatkan bantuan beasiswa. Kalangan moderat di Indonesia prihatin dengan pendekatan yang lebih konservatif terhadap Islam.

    “Ini hanya untuk mengajar Bahasa Arab dan kita tahu ada banyak sekolah di sini mengajarkan Bahasa Arab,” kata Dubes Osama.

    “Jika ada yang menggunakannya untuk tujuan berbeda, kami tidak akan mengizinkan siapa pun untuk menggunakannya dengan cara berbeda,” tambahnya.

    Dubes Arab Saudi juga mengatakan kedua negara bekerjasama dalam memerangi kelompok teroris ISIS.

    Dengan masa depan ekonomi yang tak menentu dan hubungan tidak stabil dengan Amerika Serikat, Raja Salman melakukan tur selama sebulan menggalang dukungan di seluruh Asia. Dia juga akan mengunjungi Brunei, China dan Jepang, setelah sebelumnya mengunjungi Malaysia. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here