MSN
Tim penyelamat dan para relawan mencari para korban di antara puing-puing sekolah, rumah dan gedung perkantoran yang runtuh dalam semalam. Gempa ini dicatat sebagai gempa paling mematikan yang pernah terjadi di Mexico sejak tahun 1985, terkonfirmasi 248 korban meninggal hingga hari Rabu pagi 20 September 2017.
Jumlah korban ini diperkiraan akan terus meningkat bersama dengan pencarian yang masih
berlangsung.
Selasa 19 September 2017, bertepatan dengan perayaan 32 tahun gempa terbesar di Mexico, guncangan hebat kembali melanda.
Dramatisnya, gempa berkekuatan 7,1 SR itu terjadi hanya berselang 2 jam setelah latihan gempa yang dilakukan di seluruh Mexico sebagai peringatan gempa besar 1985.
Salah satu usaha penyelamatan paling mengharukan terjadi di sekolah dasar dan sekolah menegah di Selatan Kota Mexico. Di mana sayap bangunan berlantai 3 itu ambruk seperti pancake besar dari pelat beton.
Selasa malam, Departemen Pendidikan Federal melaporkan menemukan 25 mayat di antara reruntuhan sekolah tersebut, 4 diantaranya adalah anak-anak. Belum dapat dikonfirmasi apakah angka tersebut telah dimasukkan dalan keseluruhan 248 korban meninggal yang dilaporkan agen pertahanan sipil.
Ketika kunjungAn Presiden Enrique Pena Nieto ke lapangan pada tanggal 19 September
2017, dilaporkan ada 22 mayat yang ditemukan, 33 anak dan 8 orang dewasa yang dilaporkan hilang saat itu.
Tetangga, sukarelawan, polisi dan pemadam kebakaran menggunakan anjing mereka untuk membantu proses pencarian di puing-puing sekolah tersebut. Kecemasan para orang tua yang berada di depan gerbang sempat tersapu dengan adanya rumor adanya 2 keluarga yang memperoleh pesan whatsapp dari gadis-gadis yang terkurung di dalam sana. Tapi hal ini belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.
Usaha penyelamatan ini berlangsung sepanjang malam. Penggalian disertai dengan waktu-waktu hening untuk memberi waktu mendengar teriakan atau tangisan.
“Mereka mendengar suara di sana” ucap Presiden Pena Nieto.
Lantai beton tersebut kemudian ditopang dengan kayu untuk memastikan agar tidak kembali rubuh dan menimpa bagunan di bawahnya.
Pada sebuah video yang dirilis Selasa malam kemarin, Pena Neito mencoba menenangkan kerumunan dan meminta pihak berwenang untuk bergerak dan memberi bantuan karena 40 % dari kota Mexico dan 60% dari Negara Morales tanpa listrik.
Pena Nieto mengatakan, “Prioritas pada saat ini adalah terus berusaha menyelamatkan orang-orang yang masih terjebak dan memberikan bantuan medis pada mereka yang terluka.”
Orang-orang dari Mexico tengah telah berkumpul dan siap membantu tetangga mereka yang rumahnya rubuh. Miguel Angel, walikota Mexico mengatakan ada setidaknya 44 lokasi runtuhan di ibu kota ketika gempa besar tersebut mengoyang gedung-gedung dan ratusan ribu orang panik berlari ke jalanan.
Debu dimana-mana, para penggali kelelahan, Carlos Mendoza yang berumur 30 tahun, membutuhkan waktu 3 jam untuk menarik 2 orang yang masih hidup dari runtuhan bangunan apartemen di lingkungan Roma Sur.
“Ketika kami melihat hal ini, kami datang membantu. Ini sungguh mengerikan, sangat mengerikan,” ucapnya sambil memberi isyarat untuk melakukan penghancuran. []