JAKARTA, KabarKampus – Sekitar 1000 mahasiswa yang mengatasnamakan BEM Seluruh Indonesia wilayah Jabodetabek dan Banten mengepung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, (14/09/2019). Aksi ini untuk mengkritisi kondisi ekonomi Indonesia yang sedang kritis dengan melemahnya rupiah terhadap dollar Amerika.
Sebelumnya para mahasiswa dari berbagai kampus ini berkumpul di depan Monumen Pebebasan. Kemudian dilanjutkan dengan longmarch menuju ke Kementerian Keuangan, di Jalan Dr.Wahidin Raya, Jakarta.
Menurut Moh. Wildan Habibi, Koordinator Wilayah BEM se-Jabodetabek dan Banten, aksi yang mereka lakukan membawa tagar #BeraniPegangRupiah. Dakam aksi ini mereka ingin menekankan kepada pemerintah bahwa kondisi perekonomian Indonesia sedang kritis apabila tetap dibiarkan begitu saja. Hal ini ditandai dengan melemahnya rupiah kian waktu di tahun ini hingga mencapai Rp15.049.
Dalam kesempatan tersebut, kata Wildan, mereka membawa sejumlah tuntutan, diantaranya mendesak pemerintah agar tetap menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah melemahnya nilai tukar rupiah. Pemerintah tidak harus mengintimidasi produk-produk lokal untuk bersaing di dalam pasar nasional
“Kami juga menekan pemerintah untuk mempermudah akses peminjaman usaha dengan menjaga suku bunga kredit yang rendah,” kata Wildan.
Selanjutnya, Wildan dan teman-teman juga mendorong pemerintah untuk memperluas ekspor dengan mencari pasar alternatif ekspor dan mengurangi impor. Kemudian mengimbau masyarakat agar meningkatkan penggunaan produk lokal dan mengurangi konsumsi produk asing.
“Mengajak masyarakat untuk tidak menukarkan rupiah ke dolar dan memperbanyak transaksi dengan rupiah, agar nilai rupiah menguat dan menukarkan dollar-nya, agar devisa dollar terus terjaga di dalam negeri akan kondisi rupiah kembali membaik,” tambahnya.
Kepada pemerintah juga, Wildan meminta agar mempermudah sistem bongkar muat di pelabuhan yang akan berdampak mudahnya sistem ekspor dalam negeri ke luar negeri. Selain itu mendesak agar pemerintah untuk mengakomodir produk lokal agar lebih dikenal oleh masyarakat.
Aksi ini sempat membuat kecewa massa aksi karena pihak Kementerian Keuangan tidak mau menandatangani kontrak politik berisi tuntutan mahasiswa. Namun dalam kesempatan tersebut, mahasiswa tetap membacakan tuntutan di depan Kemenkeu.
Meski para mahasiswa sempat menuntup jalan, aksi berlangsung dalam kondisi damai. Tidak ada tembakan gas air mata seperti video yang dishare di media sosial terkait aksi ini.[]