More

    Yogyakarta Memiliki Ragam Sate Paling Banyak di Indonesia

    Sate. Gambar : SantapJogja.com

    Indonesia merupakan negara surga kuliner di dunia. Diantara makanan yang banyak penggemarnya di Indonesia adalah sate. Jenis kuliner yang biasanya berbahan pokok daging ayam, sapi dan kambing ini juga pernah disebut Obama, mantan presiden Amerika sebagai makanan kegemarannya di Indonesia.

    Tahukah kamu jenis sate di Indonesia ada sebanyak 252 ragam. Sebagiannya jenis sate tersebut dapat ditelusuri asal usul daerahnya.

    Seperti disampaikan  Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan, Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia menyebut, dari 252 jenis sate yang ada di Indonesia, sebanyak 175 sate dapat ditelusuri asal usulnya. Sementara sisanya tidak bisa ditelusuri.

    - Advertisement -

    Menurutnya, dari 175 ragam sate yang diketahui asal usulnya tersebut tersebar hampir di seluruh daerah kuliner di Indonesia. Hanya ada dunia daerah yang tidak memiliki sate sebagai makanan tradisionalnya, yakni Lampung dan Mandar.

    Sementara daerah kuliner yang diteliti dan mempunyai ragam sate paling banyak adalah Yogyakarta yakni sebanyak 21 ragam sate. Kemudian Semarang 12 ragam sate, serta Bali dan Pekalongan masing-masing sejumlah 11 ragam sate.

    “Melihat ragam dan sebarannnya cukup banyak maka sate menjadi produk kuliner yang pantas menjadi salah satu representasi hidangan Indonesia,” jelas peneliti Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) UGM ini dalam diskusi Mengupas Tuntas Strategi Nasi Goreng dan Sate dalam Menembus Citarasa dan Pasar Dunia, di UGM, Selasa (09/10/2018).

    Murdijati menjelaskan, bahan yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sate adalah daging sapi (48,05%) diikuti daging ayam (37,66%) dan daging kambing (20,77%). Empat bumbu kecuali garam yang paling sering dipakai dalam ragam sate adalah bawang putih (96,92%), bawang merah (81 ,53%), ketumbar (64,61%), dan gula kelapa (63 ,07%).

    Selanjutnya, tambah pakar kuliner ini, bumbu yang paling banyak digunakan dalam pembuatan saus atau kuah adalah kacang tanah (11.51%), diikuti bawang merah (10,32%), bawang putih (9,52%) dan kecap manis (8,73%). Pelengkap yang paling banyak digunakan adalah kecap manis (3,17%), bawang merah iris (2,77%), cabai rawit merah (2,38%), tomat (2,38%), dan bawang goreng (2,38%).

    Murdjati mengungkapkan, apa yang disebutkannya, merupakan hasil penelitian mengenai definisi baru sate berdasarkan ragam bahan, bumbu dan cara memasaknya. Mereka meneliti mengenai hidangan lauk pauk yang berbahan hewani ataupun nabati yang dibumbui dengan berbagai macam bumbu sesuai citarasa daerahnya lalu dibakar hingga masak serta dapat disajikan dengan pelengkap.

    “Yang unik, terdapat satu macam sate yang tidak memenuhi definisi sate, yakni Sate Godog dari Aceh karena diolah dengan cara direbus tanpa proses pembakaran,” ungkapnya.[UGM]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here