More

    Belanja Sayur Lebih Mudah Lewat Aplikasi Mahasiswa UGM

    Tim “OkeSayur”. Dok. UGM

    Ingin belanja sayur, namun malas ke pasar? Jangan khawatir, karena sekarang telah ada aplikasi belanja sayur buatan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Aplikasi ini diberinama dengan “OkeSayur”. Tim mahasiswa UGM membuatnya sebagai upaya melestarikan pasar lokal atau pasar tradisional.

    Adalah Nindi Kusuma Ningrum bersama Fadlan Hawali, Alvin Novandi, Silvia, Muhammad Fuad Husein dari DTETI FT, dan Donatus Yoga (Sekolah Vokasi), serta Losyiana Luh Jingga (FISIPOL) yang mengembangkannya. Saat ini  mereka telah menyediakan sekitar 150 produk yang terdiri dari sayur, buah, seafood, daging, bumbu dapur, dan produk organik.

    - Advertisement -

    Menurut Nindi, Co Founder Oke Sayur, aplikasi ini mereka buat berawal dari keprihatinannya terhadap eksistensi pasar tradisional yang semakin melemah karena perubahan gaya hidup modern. Kebiasaan berbelanja telah bergeser ke pasar-pasar modern.

    “OkeSayur hadir bukan hanya untuk membantu masyarakat dalam berbelanja sayur dan kebutuhan dapur. Namun, juga turut menjaga kelestarian pasar-pasar tradisional,” jelasnya saat konferensi pers di Kantor Humas UGM, Jumat (08/03/2019).

    Sejumlah produk yang Nindi dan teman-teman tawarkan merupakan produk yang diambil dari pasar tradisional di Yogyakarta dan Klaten. Produk-produk yang ditawarkan tersebut diambil dari sebanyak 10 pedagang yakni dari pasar tradisional, yakni pasar Kranggan dan pasar Klaten.

    “Ada 64 macam sayuran, 39 buah, 40-an jenis seafood, 20-an jenis lauk pauk, serta beberapa produk organik,” terang Nindi menjelaskan aplikasi yang pernah menjadi juara 1 kategori pengembangan bisnis teknologi informasi dan komunikasi pada kompetisi nasional Gemastik 2018 lalu ini.

    Bagi masyarakat yang menginginkan belanja di OkeSayur bisa mengunduh aplikasi ini yang sudah dirilis di playstore. Selain itu, juga dengan mengunjungi website okesayur.comdan chatting WhatsApp. Ketika ada pesanan masuk, mereka akan membelanjakan kebutuhan pelanggan di pasar tradisional kemudian menghantarkannya ke konsumen.

    “Batas pemesanan maksimal jam 8 pagi untuk diantar hari itu juga. Apabila pesan dilakukan setelahnya maka barang belanjaan akan dikirim keesokan harinya,” katanya.

    Setiap pembeli bisa membayar belanjaan melalui sistem pembayaran transfer bank. Selain itu, juga dapat membayar langsung saat belanjaan tiba.

    Aplikasi yang dibuat pada akhir tahun 2017 saat ini telah menjangkau masyarakat Yogyakarta, Sleman, Bantul, serta Kulon Progo. Namun ke depan mereka berencana akan menjangkau pasar lokal di daerah-daerah pinggiran yang mampu dijangkau konsumen di berbagai daerah.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here