More

    Mahasiswa UI Buat Tangan Palsu yang Dikendalikan Gelombang Otak

    Arifin Julian memperagakan Afta B-ionik.(UI)

    Tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berhasil mengembangkan tangan prostetik robotik atau tangan palsu yang bisa dikendalikan oleh gelombang otak. Inovasi yang diberinama Afta B0ionik tersebut memanfaatkan teknologi Electroencephalography (EEG) untuk menghasilkan perintah yang dapat menggerakkan tangan palsu sesuai keinginan.

    Para mahasiswa tersebut adalah Muhammad Arifin Julian (FTUI 2016), Aulia Ulfah (FEB UI 2016) dan Muhammad Yusuf Abdurrahman (FTUI 2016). Pembuatan tangan palsu ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap penyandang disabilitas yang kerap mengalami keterbatasan akses di dalam menunjang kehidupannya.

    Inovasi yang dibuat Arifin dan tim memanfaatkan teknologi EEG yang terintegrasi dengan teknologi IoT untuk dapat memgoptimalkan kinerja alat. Dengan inovasi kontrol EEG tersebut mampu mengubah sinyal impuls otak menjadi perintah gerak sehingga tangan prostesis menjadi lebih fungsional.

    - Advertisement -

    “Sistem EEG yang dapat membaca gelombang otak karena sudah dimodifikasi dengan Internet of Thing(IoT) sehingga memungkinkan pengguna mengontrol benda lain yang terintegrasi IoT,” ungkapnya.

    Lebih Murah

    Para penyandang disabilitas membutuhkan prostesis yang merupakan sebuah alat bantu untuk mendukung mereka di dalam beraktivitas, namun sayangnya, prostesis masih relatif sangat mahal. Sebut saja, prostesis tangan dengan sistem gerak yang fungsional saat ini berada di kisaran 500 juta rupiah namun ditambah pula biaya operasi yang bisa memakan harga di kisaran 150 juta rupiah.

    Sementara Afta B-ionik memiliki keunggulan, yaitu harganya yang lebih terjangkau, mudah di lepas dan di pasang. Penggunanya tidak perlu melakukan tindakan operasi untuk menanamkan sensor ke otot dan dikendalikan langsung menggunakan gelombang otak.

    “Dengan motto ‘We change disability into ability’, Arifin dan tim berinovasi membuat alat bantu berupa prosthesis tangan robotik yang fungsional, canggih dan terjangkau (low-cost).” tutup Arifin.

    Saat ini, Afta B-ionik telah dibuatkan prototype dan akan terus sempurnakan hingga benar-benar siap untuk diperjualbelikan. Jika diperjualbelikan, Afta B-ionik bisa berada di kisaran harga 50 juta rupiah.

    Raih Pengharagaan

    Berbagai prestasi telah diraih melalui Afta B-Ionik yang dirancang ketiga mahasiswa UI ini. Mulai dari 110 Inovasi Indonesia tahun 2018 dari BIC (Business and Innovation Center),Most Impactful Innovation 2019 dari Obara Award, serta Medali Perak pada ajang International Science and Innovation Fair 2019.

    Arifin dan tim berharap, dengan adanya tangan palsu canggih ini, diharapkan dapat menjawab kebutuhan para penyandang disabilitas untuk tetap aktif bekerja agar dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here