More

    Benarkah Penggunaan Masker Akibatkan Kekurangan Oksigen?

    Di tengah pandemi saat ini, masker menjadi benda wajib yang harus digunakan saat keluar rumah. Hal ini untuk mengurangi resiko penularan virus corona Covid-19.

    Namun saat ini beredar isu, pengggunaan masker dapat mengakibatkan keracunan gas buang buang pernafasan karbondioksida (CO2) dan kekurangan oksigen (O2) atau hipoksia. Benarkah penggunaan masker berbahaya?

    dr. Mahatma Sotya Bawono, M.Sc, Sp.THT-KL., Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan-Bedah Kepala Leher Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM menjelaskan, belum ada bukti yang menyebutkan pemakaian masker dapat mengakibatkan keracunan karbondioksida dan kekurangan oksigen. Justru tenaga kesehatan telah membuktikan, penggunaan masker aman bagi kesehatan.

    - Advertisement -

    Contohnya, kata dr. Mahatma, adalah saat, tenaga kesehatan menangani operasi yang berlangsung hingga beberapa jam. Ia belum pernah menjumpai kasus baik dokter maupun tenaga medis mengalami keracunan karbondioksida atau kekurangan pasokan oksigen.

    “Kalau sampai ada nakes yang pingsan itu bukan murni karena maskernya. Perlu dilihat juga adanya faktor lain pada individu tersebut, bisa jadi kondisinya lapar dan dehidrasi sehingga tanpa pakai masker pun sudah ada risiko pingsan,” papar dokter yang biasa disapa Boni ini seperti yang dirilis humas UGM. 

    Bahkan menurutnya, masker jenis N-95 masih bisa ditembus oksigen dan karbondioksida. Sehingga masih ada celah untuk udara tertukar dan tidak menganggu sirkulasi udara dalam pemakaiannya. 

    Kalau tidak tembus sama sekali, 3 menit setelah pemakaian masker bisa langsung pingsan,” terangnya. 

    Untuk itu, Boni meminta masyarakat untuk tidak khawatir menggunakan masker. Apalagi saat ini penggunaan masker dianjurkan saat keluar rumah. Karena penelitian menyebutkan masker terbukti efektif mengurangi transmisi virus corona yang berukuran nanometer.[]

    Aman untuk olahraga

    Dokter spesialis paru RSA UGM, dr. Siswanto, Sp.P., menambahkan pemakaian masker aman bahkan saat berolahraga. Memakai masker saat berolahraga aman bagi kesehatan dan tidak menganggu fungsi paru-paru. Sebab, dari sisi fisiologis kapasitas paru-paru manusia jauh lebih tinggi hingga 200 kali dari kapasitas jantung dan pembuluh darah. “Bahkan ada jenis masker khusus yaitu elevated training mask yang biasa digunakan untuk melatih kebugaran,” ungkapnya. Sementara pada kasus meninggalnya pesepeda saat memakai masker, Siswanto menjelaskan hal itu lebih disebabkan gangguan pada jantung atau pembuluh darah, bukan permasalahan fungsi paru-paru. “Penggunaan masker dapat menurunkan risiko tertular Covid-19 dan tidak ada perbedaan dampak negatif pada fungsi paru maupun parameter metabolik,” terangnya.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here