CIREBON, KabarKampus – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon ingin menjadi Cyber Islamic University. Hal ini akan menjadikan IAIN Cirebon sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam siber pertama di Indonesia.
Muhammad Ali Ramdhani, Dirjen Pendidikan Islam menjelaskan, kehadiran Cyber Islamic University ini didasari oleh semangat mereka untuk memenuhi janji konstitusi. Semangat itu yakni memastikan bahwa tidak ada warga negara yang tidak terlayani untuk kuliah di perguruan tinggi keagamaan Islam.
“Dengan model pembelajaran yang sepenuhnya daring mulai dari proses pendaftaran mahasiswa sampai kelulusan, UISSI diharapkan akan menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) pertama di Indonesia yang sepenuhnya diselenggarakan secara daring,” ujar Guru Besar UIN Sunan Gunung Jati Bandung ini seperti yang disiarkan Kemenag, Senin, (22/02/2021).
Saat ini proses transformasi Universitas Islam Cyber telah dibahas dalam rapat koordinasi yang digelar Ditjen Pendidikan Islam, di kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jawa Barat, tanggal 19 – 21 Februari 2021. Dalam kegiatan tersebut juga Kemenag membentuk Tim Taskforce Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI).
Pria yang akrab disapa Dhani ini berharap, UISSI akan menjadi salah satu media pemerintah untuk menyapa anak bangsa yang selama ini tidak dapat mengenyam pendidikan tinggi karena keterbatasan waktu atau faktor geografis.
“Para guru-guru Kemenag yang belum S1, para pekerja yang belum S1, petani dan buruh, bahkan para TKI di luar negeri yang belum S1, bisa kita fasilitasi untuk kuliah melalui UISSI ini tanpa harus meninggalkan pekerjaannya,” tegasnya.
Sementara itu, Suyitno, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) melihat, kehadiran Cyber Islamic University merupakan tuntutan zaman dan langkah strategis yang harus ditempuh Kemenag untuk merespon kebutuhan di lapangan. Sebab, masih banyak guru yang sampai saat ini belum sarjana karena tidak dapat meninggalkan tugasnya mengajar di madrasah atau sekolah.
“Jadi Cyber Islamic University, UISSI ini bukan program gengsi-gengsian. Kita ini punya pekerjaan rumah 86 ribu guru yang belum sarjana karena tidak dapat meninggalkan tugas mengajarnya,” ujarnya.
Cyber Islamic University, UISSI rencananya akan mulai membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru pada Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022. Sebagai piloting adalah Program Studi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam (PAI) pada FITK IAIN Cirebon yang telah memperoleh Akreditasi Unggul. Tahun 2022, ditargetkan seluruh program studi yang Terakreditasi Unggul akan menyelenggarakan model cyber university.
Sumanta Hasyim, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, menyampaikan terima kasih atas amanah baru dari Kementerian Agama terkait piloting PJJ PAI di wilayah dakwah Islam Sunan Gunung Jati untuk memajukan Pendidikan Islam melalui siber. Kesiapan IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini bersamaan dengan proses transformasi kelembagaan dari IAIN menuju Cyber Islamic University, UISSI yang akan diputuskan melalui sidang senat dalam waktu dekat.[]
Rakor diikuti Rektor dan para Wakil Rektor IAIN Cirebon, para Ketua Lembaga, para Dekan, Ketua PTIPD, serta para Kepala Bagian dan tim transformasi kelembagaan. Hadir juga, Kasubdit Pengembangan Akademik Syafii, Kasubdit Ketenagaan Mamat S Burhanuddin, Kasubdit Kerjasama dan Kelembagaan M. Adib Abdusshomad, Analis Kebijakan Ahli Madya Suwendi, Kasubbag TU Diktis M. Aziz Hakim, serta Mahrus selaku Tim Taskforce Cyber Islamic University UISSI. Guru Besar UIN Sunan Gunung Jati Bandung ini menegaskan bahwa IAIN Syekh Nurjati Cirebon akan menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam siber pertama di Indonesia.