INTERNASIONAL

Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan (PPIDK) Timur Tengah dan Afrika (Timtengka) telah melaksanakan kegiatan Workshop Fasilitator Kaderisasi pada 30-31 Mei 2025 melalui ruang Zoom Meeting. Kegiatan ini dihadiri oleh pemateri dan beberapa delegasi pelajar Indonesia yang dikirim oleh negaranya yang terhimpun. Tujuan kegiatan ini tak lain tak bukan untuk menghasilkan kader-kader terbaik bagi bangsa Indonesia.

Di Gaza, pagi tidak disambut dengan bunyi bel sekolah, melainkan sirene dan dentuman langit yang meraung seperti tak sudi ada ilmu tumbuh di tanah itu. Anak-anak terbangun bukan untuk bersiap ke kelas, melainkan untuk menghitung siapa yang masih hidup setelah malam.

Tidak banyak pelajar di Indonesia yang terinspirasi untuk kuliah di Negeri Bollywood India. Satu di antara yang sedikit tersebut adalah Naufal Badi Alam. Dalam Podcast Kabar Kampus Keliling Dunia episode ke-12 ia menjelasakan alasan tersendiri kenapa memilih kuliah di India. Menyimak alasan dan pengalaman Naufal di India, tanpa sadar India akan menjadi salah satu opsi tujuan kuliah kamu di luar negeri.

Berdasarkan Laporan dari Otoritas Air Palestina menyebutkan bahwa lebih dari 85 persen infrastruktur air dan sanitasi di Jalur Gaza hancur akibat serangan militer Israel. Data yang dirilis Kantor Media Pemerintah Gaza menunjukkan lebih dari 330.000 meter linier jaringan air serta 655.000 meter linier jaringan pipa limbah telah dihancurkan sejak Oktober 2023. Ini bukan sekadar angka—ini adalah bukti nyata dari sebuah tragedi kemanusiaan yang sedang berlangsung di depan mata dunia.

Pemberian bantuan oleh Liga Mahasiswa Malaysia, merupakan bukti kepedulian terhadap pendidikan inklusif terhadap komunitas migran yang sudah berkontribusi terhadap nadi perekonomian di Malaysia.  

Setelah kejadian, beredar di media sosial sebuah manifesto yang ditulis oleh pelaku penembakan, Elias Rodriguez. Adalah Ken Klippenstein, jurnalis independen AS, yang pertama kali membagikan manifesto tersebut di websitenya. Satu hal yang menarik adalah, manifesto tersebut dibuka dengan kata dalam bahasa Indonesia "Halilintar".

Organisasi PBB yang menangani pengungsi Palestina, UNRWA, membeberkan jumlah stafnya yang tewas di Gaza sudah mencapai 300 orang. Mayoritas dibunuh tentara Israel bersama anak dan keluarga mereka. Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan salah satu pemutakhiran informasi yang paling mengerikan selama berlangsungnya perang Israel di Gaza adalah mengenai jumlah stafnya yang tewas.