More
    HomeRAGAMINTERNASIONAL

    INTERNASIONAL

    Pasukan Israel Kembali Serang Rumah Sakit Indonesia

    Pasukan pendudukan Israel kembali melancarkan serangan terhadap fasilitas medis di Jalur Gaza. Kali ini, sasaran serangan adalah Rumah Sakit Indonesia, pada Ahad (18/5/2025) yang merupakan satu-satunya rumah sakit umum yang tersisa di wilayah Gaza Utara. Serangan dilakukan oleh pesawat tempur Israel yang langsung menargetkan seorang pasien di dalam rumah sakit tanpa memberikan peringatan sebelumnya. 

    Hamas Sulit Ditaklukan, Israel Serang Pengungsian

    Selain menunjukkan keberanian di medan tempur, Hamas juga dinilai berhasil memanfaatkan medan dan situasi dengan sangat efektif. Pengakuan ini menandai pergeseran narasi militer Israel di tengah agresi yang terus berlanjut terhadap Jalur Gaza.

    Gema Solidaritas Palestina di Peringatan Nakba ke-77

    Aksi besar-besaran pada 15 Mei lalu untuk memperingati 77 tahun Hari Nakba terjadi di berbagai kota besar di seluruh dunia. Ratusan ribu massa melakukan pawai akbar di London, Berlin, Amsterdam, Athena, dan kota lainnya.

    Metodologi Manhajiyyah: Senjata Keilmuwan Mahasiswa Indonesia di Tunisia

    Seluruh universitas di Tunisia, salah satunya Az-Zaitunah menerapkan tata cara menjawab persoalan yang sangat khas yaitu memakai metodologi perumusan masalah atau yang dikenal dengan Manhajiyyah. Metodologi Manhajiyyah ini serupa dengan struktur pembuatan makalah penelitian.

    Jamuan Mewah untuk Donald Trump di Timur Tengah 

    Dalam lawatannya ke timur tengah, Trump dihadiahi janji investasi kontrak bisnis senilai $ 600 miliar (Sekitar Rp 9.879 triliun) oleh Arab Saudi dan $ 1,4 triliun (sekitar Rp 23.000 triliun) oleh Uni Emirat Arab (UEA) serta $ 1,2 triliun (sekitar Rp 19.200 triliun) dari Qatar. Total Donald Trump meraup $ 3.200 triliun (sekitar Rp 52.000 triliun) dalam lawatannya ke tiga negara Arab tersebut, 13-16 Mei 2025. 

    Keprihatinan UNICEF Terhadap Anak-anak Gaza

    Lebih dari 9.000 anak telah dirawat karena kekurangan gizi akut sejak awal tahun, sementara akses terhadap makanan, air bersih, dan bantuan kemanusiaan lainnya sepenuhnya ditutup. Selama dua bulan terakhir, anak-anak hidup dalam ketakutan di bawah hujan bom tanpa akses pada layanan dasar yang bisa menyelamatkan nyawa mereka.

    Rumeysa Ozturk Tidak Seharusnya Ditahan!

    Ozturk ditangkap karena mengkritik universitas agar mengakui genosida di Palestina. Ia juga menuntut agar pihak universitas mengungkapkan investasi Israel dan menarik diri dari hubungannya dengan kubu tersebut. "Saya percaya pada sistem peradilan Amerika," imbuh Ozturk seperti dikutip dari Masslive. 

    KABAR LAINYA