More

    50 Jenis Virus Ancam Kepunahan Anggrek Phalaenopis Indonesia

    Ilustrasi Anggrek Phalaenopsis. Dok. etrensorchidshop

    Tanaman anggrek Phalaenopsis sp. alam di Indonesia mengalami ancaman kepunahan. Hal ini karena anggrek ini telah terinfeksi 50 jenis virus dan Ondotoglossum ringspot (ORSV), yaitu virus yang menginfeksi Angrek Phalaenopsis di Indonesia.

    Hal ini disampaikan Dr. Mahfut, S.Si., M.Sc., dalam diseminasi hasil penelitiannya di Fakultas Biologi UGM, Selasa (20/03/2018). Sehingga ia menyarankan agar anggrek yang memiliki peran penting sebagai induk persilangan dalam budidaya anggrek ini dikonservasi.

    Ia mengungkapkan, Phalaenopsis sp. alam di dunia terdiri dari 63 jenis dan 22 spesies diantaranya terdapat di Indonesia.  Namun keberadaan anggrek Phalaenopsis alam di Indonesia sudah sangat berkurang.

    - Advertisement -

    Melihat kenyataan tersebut, Mahfut menilai upaya konservasi perlu dilakukan melalui pelestarian dan perlindungan tanaman. Salah satunya dengan analisis variasi genetik melalui deteksi dan karekterisasi gen Coat Protein (CP) dan rbcL. Selain itu, usaha perlindungan juga bisa dilakukan dengan induksi ketahanan Orchid Mycorrhiza  terhadap ORSV.

    Mahfut sendiri melakukan penelitian tentang variasi genetik gen rbcL dan gen CP, serta induksi ketahanan Phalaenopsis alam di Idonesia terhadap ORSV dengan Orchid Mycorrhiza. Dalam penelitian tersebut menggunakan daun Phalaenopsis sp. alam bergejala yang dikumpulkan dari 10 lokasi hutan alam dan kebun raya di Indonesia.

    Dari hasil uji diketahui 6 sampel positif terinfeksi ORSV. Selanjutnya, hasil analisis pohon filogenetik gen CP ORSV diketahui dari isolat ORSV di Indonesia yang diuji terpisah dengan isolat ORSV asal negara lainnya. Sedangkan hasil analisis filogenetik gen rbcL kloroplas menunjukkan aksesi asal Jayapura dan Balikpapan memiliki kekerabatan yang dekat.

    “Kedua aksesi tersebut tidak mengalami banyak mutasi seperti aksesi lainnya karena keduanya merupakan anggrek Phalaenopsis alam asli setempat dan bukan hasil introduksi sehingga tahan terhadap infeksi ORSV,” paparnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here