Ahmad Fauzan
JAKARTA, KabarKampus – Suara nyaring John Tobing menyanyikan lagu Darah Juang menghidupkan semangat perjuangan dan persatuan para aktivis di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, (15/01). Acara memperingati peristiwa Malari 1974 ini diselengaraakan Indonesia Demokrasi Monitor (Indemo), sebuah organisasi yang didirikan aktivis malari, Hariman Siregar.
John Tobing mengatakan bahwa lagu ini adalah titik tolak persatuan seluruh mahasiswa, guru, buruh tani untuk menjatuhkan Soeharto pada tahun 1998.
“Saya ingin lagu ini digunakan lagi untuk mempersatukan perjuangan kita,” kata John
Menurut John, kita selalu berteriak perubahan namun tidak ada perubahan. Kita begitu kaya tetapi kita begitu miskin, kita tidak punya apa-apa.
“Ayo kita bersatu bangun kekuatan gerakan, kita gerakkan kekayaan bangsa ini untuk kita semua jangan untuk Amerika, jangan untuk negara lain,” seru John.
Lagu Darah Juang diciptakan John ketika Konggres Forum Komunikasi Mahasiswa Yogyakarta (FKMY) pada tahun 1991. Lagu itu diberikan oleh temannya Dadang Dirgantara, kemudian dikembangkan oleh Jhon.
Acara yang bertemakan Demokrasi Bukan Hibah juga sebagai peringatan hari jadi Indemo ke 12. Hadir pada acara tersebut Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Hery Justam, Hariady Achmad, Mulyana W Kusuma, Eggy Sudjana, Todung mulya Lubis, para aktivis 1998, dan aktivis mahasiswa.[]
Merinding, waktu dengerin dan lihat sendiri lagu ini dinyanyiin langsung sama penciptanya.