Ahmad Fauzan sazli
JAKARTA, KabarKampus – Umur siapa yang tahu. Itulah yang terjadi pada ustad Jefrry Al Buchori. Ustad yang biasa disapa Uje tersebut menemui ajalnya dalam dalam sebuah kecelakaan di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Selatan, Jumat, (26/04/2013) dini hari.
Uje meninggal dalam usia genap 40 tahun, selang beberapa hari dari hari kelahirannya 12 April 1973. Ia meninggalkan seorang istri, Pipik Dian Irawati, dan tiga orang anak, yaitu Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.
Uje adalah seorang pendakwah yang tampil dengan bahasa dakwah khas dengan bahasa anak muda. Sehingga Uje kerap juga dipanggil sebagai ustad gaul.
Anak ketiga dari lima bersaudara pasangan H. Ismail dan Tatu Mulyanan ini sejak kecil berada di lingkungan pendidikan agama Islam yang kuat. Uje kecil kerap meraih prestasi Musabaqah Tilawatil Quran sampai tingkat provinsi.
Namun kehidupan muda Uje penuh warna. Ia bergaul dengan pengguna narkoba, sering dugem, pernah menjadi dancer, bahkan tak menyelesaikan kuliahnya di Akademi Broadcasting.
Uje juga sempat terjun ke dunia akting, ia pernah dinobatkan sebagai pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakn TVRI pada tahun 1991.
Jalan dakwah ditempuhnya setelah diajak umroh oleh Ibu dan kakaknya. Uje mendapat amanah dari kakak tertuanya alm. H. Abdullah Riyad untuk melanjutkan dakwah dirinya di Jakarta.
Uji kemudian memulai dakwahnya di sebuah masjid di Mangga dua. Dari sana Uje memulai dakwahnya lewat majelis taklim, mushola, hingga berlahan-lahan namanya dikenang publik.
Namun, jalan dakwah Uje tak semulus yang dibayangkan. Ia pernah dicibir dan ditinggalkan jamaah lantaran kehidupan masa lalunya.
Kini, Uje selain banyak dikagumi sebagai ustad, Uje juga dikenal memiliki suara Indah dalam melantunkan ayat-ayat Al-Quran. Kemampuan vokalnya tersebut juga digunakan untuk menyampaikan dakwah lewat lagu-lagu Islami.
Uje pun melahirkan album pada 2006. Beberapa lagu ia ciptakan sendiri dan dinyanyikan bersama penyanyi religi, Opick. Bahkan ia pernah berkolaborasi dengan grup band Ungu.
Sebelum Uje meninggal, Ia sempat berkicau di akun twitternya “Semua akan menemukan yg namanya titik jenuh.. Dan pada saat itu.. Kembali adalah yg terbaik.. Kembali pada siapa..??? Kpd “DIA” pastinya.. Bismi_KA Allohumma ahya wa amuut..”
Kini Uje benar-benar kembali ke pangkuanNya. Tak ada lagi Uje yang hangat dan bersahabat. Selamat jalan Ustad Gaul.
