More

    FPI versus Miss World 2013

    Frino Bariarcianur
    14 09 2013 miss world bali 3

    Kontes kecantikan perempuan sejagat, Miss World mencuri perhatian Front Pembela Islam (FPI). Organisasi kemasyarakatan yang rajin melakukan demonstrasi ini pun menentang penyelenggaraan Miss World 2013 yang sedang digelar di Bali, September 2013.

    FPI menganggap Miss World sebagai kontes perempuan jalang.

    - Advertisement -

    “Seratus ribu umat Islam dari berbagai daerah akan menolak Miss World,” kata Habib Rizieq Syihab pada saat pawai keliling dalam rangka milad FPI ke-15 di Jakarta, 25 Agustus 2013.

    FPI pun telah menyurati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kapolri untuk membatalkan penyelenggaraan Miss World. Mereka juga mendesak MNC Group agar tidak menyiarkan kontes tersebut. Target FPI meleset. Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan SBY, tetap memberikan restu kepada panitia penyelenggaraan Miss World 2013.

    Bagi pemerintahan Indonesia, penyelenggaraan kontes perempuan sejagat tersebut memberikan dampak positif untuk Indonesia. Untuk itu penyelenggaraan Miss World harus berjalan dengan sukses.

    Ini bukan soal promosi Indonesia, ini soal nilai-nilai kebudayaan Indonesia dan agama, ini soal akhlak dan moral bangsa, dalih FPI.

    FPI takut dengan kontes yang lebih memfokuskan pesona kecantikan perempuan sejagat akan melunturkan akhlak umat Islam. Terlebih-lebih dari sederet penyelenggaraan Miss World, para finalis akan memamerkan tubuh mereka dengan pakaian yang minim. FPI takut generasi muda umat Islam lebih suka memamerkan tubuhnya ketimbang memperkuat akhlak mereka.

    Dari sejumlah aksi demonstrasi yang digelar di beberapa kota, seperti di Surabaya beberapa waktu lalu, FPI dan sejumlah ormas Islam menyatakan Miss World adalah bentuk imprealisme baru berkedok kontestan. Miss World dinilai sebagai bentuk eksploitasi perempuan.

    Tetapi Miss World 2013 telah berjalan. Seluruh perempuan cantik kontestan Miss World sudah disambut dengan senyum dan keramahan orang Bali. Para kontestan pun begitu menikmati alam dan budaya yang memesona. Di tanah para dewata ini, meski banyak turis-turis bertelanjang, praktik budaya dan agama di Bali tetap ajeg.[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here