More

    Indonesia Negara Merdeka yang Terjajah

    Ahmad Fauzan Sazli

    23 10 2013 Diskusi UnpadJATINANGOR, KabarKampus – Kepentingan asing yang mendominasi perekonomian negara serta masifnya penguasaan swasta dan asing atas sumber kekayaan alam adalah faktor utama kenapa bangsa Indonesia tidak mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pernyataan ini disampakan Galih Andreanto, salah satu penulis buku “Indonesia Negara Merdeka yang Terjajah” dalam bedah bukunya di kampus Unpad Jatinangor” Rabu, (23/10/2013).

     Menurut Galih, agar tidak terus-menerus mengalami krisis total, sumber kekayaan alam harus dapat diakses oleh rakyat melalui program reforma agraria. Reforma Agraria merupakan  jalan utama dan jalan satu-satunya menegakkan kembali cita-cita para pendiri bangsa.

    - Advertisement -

     “Reforma Agraria adalah agenda bangsa yang senafas dengan UUD45, Pasal 33 dan UUPA No 5/1960. Jika reforma agraria tidak dijalankan maka Indonesia akan semakin jauh menyimpang dari cita-cita proklamasi 45″, tegas Galih.

     Galih menjelaskan, bahwa rakyat Indonesia harus menginsyafi kenyataan kejamnya kolonialisme yang dahulu menjajah Indonesia. Saat itu penjajah mengeksploitasi sumber daya alam Indoneisa.

     “Keinsyafan itulah basis kesadaran para pendiri bangsa melahirkan UUPA No.5 tahun 1960 untuk melaksanakan reforma agraria. Namun Pasca Sukarno dijatuhkan, hingga kini negara mengabaikan kewajibannya melaksanakan reforma agraria”, terang Galih.

     Sementara Yusar s.sos, M.si, dosen sosiologi Unpad sekaligus  penanggap bedah buku ini mengatakan bahwasannya Negara Indonesia lewat data yang akurat dalam buku ini memang masih dalam keadaan terjajah. Indonesia sejak 1945 baru ke depan pintu gerbang kemerdekaan tapi belum memasuki fase pembentukan masyarakat yang adil dan makmur.

    Diskusi yang diikuti seratusan mahasiswa/i UNPAD ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjadjaran (23/10/2013). Buku Terbitan Founding Father House (FFH) setebal 691 halaman ini ditulis oleh Anton Poniman, Galih Andreanto, Ardinanda Sinulingga, Vayireh Sitohang, Desta Ardiyanto, Mochamad Fadjri, Galih Prasetya dan Well Tyson Napitu.[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here