More

    Suara Anak Muda Penting di Pemilu 2014

    Ahmad Fauzan Sazli

    26 10 2013 Perludem

    JAKARTA, KabarKampus – Menurut Khoirunnisa Agustyanti, dari Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), bahwa suara anak muda dalam Pemilu 2014 penting. Karena  dari 14 juta anak muda, kalau dikonversi di DPR akan menghasilkan 90 kursi di DPR.

    - Advertisement -

    Untuk itu, menurut Nisa anak muda tidak boleh membiarkan kursi-kursi yang ada di DPR tersebut direbut oleh orang-orang brengsek, seperti koruptor. Apalagi saat ini sistemnya sudah terbuka, dimana sepak terjang calon anggota legislatif dapat dilihat di internet dan media lainnya.

    “Jadi tidak ada alasan untuk tidak memilih,” jelas Nisa dalam diskusi Mahasiswa dan Pemilu Sebagai Penentu Masa Depan Bangsa,” di kampus Yarsi, Jakarta, Sabtu, (26/10/2013).

    Nisa menuturkan, bahwa sejak Pemilu 1999 jumlah pemilih golput terus naik. Selama tiga periode yakni 1999, 2004, dan 2009 penurunan itu rata-rata kurang lebih dari 10 persen.

    Menurut Anisa, sikap skeptisme dari masyarakat itu wajar, karena berbagai persoalan seperti situasi sosial ekonomi, politik uang, manipulasi, politik dinasti, dan sebagainya. Selain itu sikap skeptisme itu karena  banyaknya pemberitaan negatif dan kasus korupsi.

    Sementara itu Mohamad Fadlilah anggota KPU DKI Jakarta menambahkan, bahwa anak muda dianggap penting  karena anak muda cenderung kritis. Mereka memilih dengan rasionalitas, berdasarkan visi, misi, dan program.

    “Berbeda dengan emak-emak yang hanya lihat gantengnya,” kata Fadlilah.

    Menurut Fadlillah,  anak muda tidak boleh golput. Anak muda harus menentukan perubahan bangsa.

    Namun Fadlilah menilai, kecenderungan Golput yang terjadi pada anak muda karena mereka kritis, mereka tidak suka dengan peserta pemilu. Selain itu cara kampanye yang salah juga kerap menjadi alasan anak muda tidak mau memilih.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here