More

    ITS Terima Dana Hibah Ide Mahasiswa Terbanyak

    Ahmad Fauzan Sazli

    ITSJAKARTA, KabarKampus – Setelah menjadi juara umum dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Lombok tahun yang lalu. Kali ini Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya kembali menjadi perguruan tinggi penerima hibah Program Kreativitas Mahassiwa (PKM) terbanyak.

    Dari 1.407 proposal yang dikirimkan, sebanyak 460 proposal berhasil didanai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). ITS berhasil menduduki urutan pertama. Selanjutnya disusul dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Jember (UNEJ) dengan 359 proposal yang terdanai.

    - Advertisement -

    Sementara Universitas  Brawijaya (UB) dan Universitas Airlangga (UA) berada di posisi keempat dan kelima dengan jumlah masing-masing sebanyak 331 dan 238 proposal.

    Dr Ir Bambang Sampurno MT, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan, Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni ITS menerangkan bahwa jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun lalu yang mencapai 547 proposal. Namun hal tersebut memang wajar, sebab telah terjadi peningkatan standar penilaian yang dilakukan di lingkup kampus.

    “Sehingga tahun ini kami lebih optimis untuk menjadi juara bertahan PIMNAS XXVII dengan segi kualitas,” tutur Bambang.

    Sebanyak 460 proposal yang terdanai tersebut terdiri dari 33 PKM Penerapan Teknologi, 56 PKM Pengabdian kepada Masyarakat, dan 78 PKM Kewirausahaan. Selain itu juga terdapat 148 PKM Penelitian dan 145 PKM Karsa Cipta.

    ”PKM KC lah yang menjadi ujung tombah ITS untuk bertahan. Terlebih lagi tahun ini juga menduduki urutan pertama dalam segi jumlah PKM KC,” jelas dosen Jurusan D3 Teknik Mesin ITS tersebut.

    Selain itu, menurut Bambang, tiga langkah strategis untuk mendukung mahasiswa dalam mengerjakan PKM. Diantaranya yaitu, optimasi pemberdayaan tiap jurusan di ITS untuk meningkatkan kontribusi dalam  program-program seperti PKM.  Misalnya saja seperti pelatihan-pelatihan pembuatan PKM,” terangnya.

    Langkah kedua yaitu, menghimpun mahasiswa terutama yang mendapatkan dana hibah untuk aktif melakukan penelitian di laboratorium. Mahasiswa pun turut dihimbau untuk melakukan pembimbingan dengan dosen penalaran.

    Tak hanya itu, pembinaan secara internal pun terus dilakukan dengan membentuk sistem monitoring dan evaluasi (Monev) yang kreatif. ”Monev kreatif inilah yang menjadi rahasia dapur ITS,” canda Bambang sembari menunjukan datanya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here