More

    Pentingnya Kehidupan Hijau Bagi Kita Semua

    Antonius Jonathan

    Awal tahun yang baru di 2014 ini, Indonesia, negri kita yang tercinta ini dilanda kesusasahan dan musibah lagi. Seolah tiada habisnya derita yang harus ditanggung negri ini. Belum tuntas dengan maraknya kasus korupsi di mana – mana, kali ini harus disapa dengan bencana alam yang menerpa bumi pertiwi.

    Seperti kita semua ketahui bersama,di awal 2014 ini, bencana alam seperti banjir bandang di Manado, erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara, dan erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur, serta tidak ketinggalan pula banjir tahunan yang lagi – lagi menimpa kota Jakarta. Bahkan baru – baru ini terjadi erupsi di Gunung Marapi. Fenomena alam yang paling fenomenal bisa dikatakan terjadi di akhir tahun lalu, yaitu salju yang turun di wilayah Mesir. Sungguh fenomena alam yang menarik perhatian kita semua.

    - Advertisement -

    Fenomena alam yang ekstrim yang menimpa dunia belakangan ini, khususnya yang terjadi di Mesir merupakan akibat dari global warming. Bisa dikatakan global warming yang terjadi sudah sedemikian akutnya sehingga dunia ini perlu pembenahan agar dunia tidak “sakit” dan “panas”. Perlu pembenahan yang harus diupayakan dari setiap orang di dunia ini agar alam dunia kembali normal. Perlu pendidikan dan penyuluhan yang ditanamkan kepada setiap individu – individu untuk menciptakan kehidupan yang go green, atau istilah kerennya adalah green lifestyle.

    Green lifestyle adalah suatu gaya hidup peduli lingkungan untuk meminimalisir terjadinya global warming. Green lifestyle bisa bermacam – macam bentuknya. Tindakan – tindakan yang bisa dilakukanpun sebenarnya sangat sederhana antara lain adalah membuang sampah pada tempatnya, menanam tanaman hijau di pekarangan rumah, menggunakan bata blok untuk pembuatan jalan, agar air hujan yang jatuh dapat meresap ke dalam tanah, menggunakan sepeda ke kantor, kampus, atau sekolah jika memang jaraknya tidak terlalu jauh, hemat listrik, dan masih banyak lagi aksi – aksi yang bisa kita lakukan.

    Selain itu perlu juga diadakan penyuluhan – penyuluhan dari lembaga sosial mengenai pentingnya ber-green lifestyle itu. Kita juga dapat mendirikan atau bergabung komunitas – komunitas pecinta alam.

    Sayangnya, walaupun sudah ada penyuluhan – penyuluhan yang diberikan dan juga sudah adanya pengetahuan yang cukup mengenai green lifestyle masih saja ada pelaku – pelaku yang kurang memperhatikan lingkungannya. Kendala utama yang masih menjangkiti kita semua adalah, kurang tolerannya kita terhadap lingkungan sekitar kita dan kurangnya niat yang timbul. Pengetahuan yang sudah kita peroleh dari saat kita kecil mengenai hal membuang sampah saja masih sangat sulit kita lakukan. Ketika terjadi banjir selalu pemerintah yang disalahkan, padahal penyebab utama terjadinya banjir itu sendiri adalah kurang pedulinya masyarakat mengenai hal membuang sampah pada tempatnya.

    Para pelaku yang “mengganggu” tatanan alam ini sebenarnya sudah tahu mengenai dampak – dampak yang ditimbulkan, tetapi kadang – kadang ada tujuan tertentu dari kegiatan merusak alam ini. Seperti pembakaran hutan untuk membuka lahan kelapa sawit, dan yang paling baru adalah mengenai pembangunan PLTU Batubara Batang yang digadang – gadang sebagai PLTU terbesar se- Asia Tenggara di kabupaten Batang, Jawa Tengah. Ternyata proyek ini dibidani oleh Menko Perekonomian melalui program MP3EI, serta beberapa perusahaan asing.

    Semoga dengan pengetahuan – pengetahuan yang sudah ada mengenai green lifestyle ini, kita semua dapat lebih menghargai alam kita, agar kita dapat hidup berdampingan dengan harmonis bersama alam bumi ini. []

    Bandar Lampung, 2 Maret 2014

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here