Alfian Dermawan
Kota-kota besar di Indonesia saat ini mungkin sudah merasakan dampak dari Global Warming alias Pemanasan Global. Efek rumah kaca, asap kendaraan, dan juga asap-asap pabrik perusahaan adalah sekelumit terbentuknya Global Warming. Namun kota-kota yang sudah akrab dengan dampak pemanasan global ini sudah memiliki cara jitu untuk mencegah ataupun meminimalisir Global Warming. Contohnya saja adalah Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia ini menjadikan Surabaya tetap asri dan hijau walaupun terkenal padat nan sibuk oleh macam-macam kendaraan bermotor.
Di tangan walikota Surabaya, ibu Tri Rismaharini melakukan beberapa program yang bisa menjadikan kota ini masih saja terlihat rindang nan segar sekaligus meraih penghargaan Adipura. Salah satu program yang dilakukan Pemkot Surabaya adalah pemeliharaan taman-taman kota sebagai wadah berkumpulnya warga kota juga sebagai peminimalisir dampak Global Warming. Taman Bungkul adalah bukti nyata keseriusan Pemkot Surabaya ingin menjadikan kota ini hijau dan bersih. Akhir-akhir ini Taman Bungkul mendapat penghargaan Internasional tahun 2013 sebagai taman terbersih se-Asia Tenggara. Pada setiap hari minggu di sekitar taman yang berada di Jl.Raya Darmo ini diadakan acara CAR FREE DAY alias hari bebas berkendara dan menjadi tempat rekreasi bagiv warga Surabaya. Tidak hanya Taman Bungkul saja, masih banyak taman-taman yang lain yang berada di kota Pahlawan ini.
Program seperti ini sepatutnya harus dicontoh oleh kota-kota yang sekarang mungkin sudah terkena dampak Global Warming. Karena taman kota bukan hanya sebagai wadah refreshing dan berkumpulnya warga kota semata, tetapi sekaligus bisa mencegah ataupun meminimalisir dampak Pemanasan Global. Saya berharap program seperti ini harus lebih hebat lagi dari ini, dan Saya juluki Surabaya sebagai kota 1000 taman. []