DEPOK, KabarKampus – Ada peristiwa yang tak biasa di kampus FIB UI. Sekelompok orang mengarak penganten laki-laki di dalam kampus. Sekelompok orang itu menggunakan pakaian khas Betawi.
Kemudian dalam perjalanan sekelompok pengaten laki-laki itu dihalangi dua orang. Dan selanjutnya mereka berbalas pantun dan adu kekuatan dengan silat Betawi
“Baju putih buat kondangan, abis kondangan cuci bajunye, kalau hati mpok Zaenab belum berkenan, tolong sebut ape syaratnye,” kata perwakilan kelompok pengantin laki-laki saat dihalangi dua orang.
Kegiatan berbalas bantun dan beradu silat ini merupakan adat masyarakat Betawi yang disebut dengan Palang Pintu. Palang Pintu ini biasanya dilakukan sebelum masyarakat Betawi melangsungkan pernikahan. Dalam Palang Pintu kali ini mereka bukan hendak melakukan pernikahan, namun menjadi pembuka acara Pesta Sastra UI yang digelar Program Studi Indonesia, Universitas Indonesia di kampus FIB UI, Rabu, (22/10/2014).
Menurut Nicho Delima, Ketua Pantia Pesta Sastra mengatakan, mereka yang bukan berasal dari Betawi, kemungkinan besar tidak mengenal tradisi Palang Pintu. Oleh karena itu mereka mengahadirkan Palang Pintu karena ingin memperkenalkan Palang Pintu sebagai salah satu kebudayaan Betawi di Pesta Sastra UI.
“Palang Pintu merupakan tradisi Sastra lisan dari masyarakat Betawi,” terang Nicho kepada KabarKampus usai pembukaan acara Pesta Sastra UI.
Ada pun acara Pesta Sastra UI 2014 sendiri merupakan wadah untuk mempelajari, mendalami, dan mengekspresikan sastra. Acara ini dimeriahkan oleh para penulis, sastrawan, dan ahli bahasa. Tak hanya itu, para selebtwit pementasan teater, dan bintang bintang tamu juga hadir di Pesta Sastra UI.[]
