Sabtu siang (25/10/2014), panas bedengkang! Ratusan orang berjalan pelan dari Gedung RRI Pontianak menuju Alun-alun Kapuas Pontianak. Musik tanjidor dan Tahr mengiringi 12 pasang pengantin.
Inilah Festival Arakan Pengantin dalam rangka memeriahkan HUT Pontianak ke-243 yang menyuguhkan ragam busana dan perangkat adat dalam prosesi perkawinan bangsa Melayu. Ada berbalas pantun, hantaran perkawinan, uang asap, dan juga mas kawin.
Semuanya dibalur dengan nilai-nilai Islam yang luhur.
Festival Arakan Pengantin bangsa Melayu ini dapat dibaca sebagai usaha pelestarian warisan budaya. Harapannya, zaman boleh berganti wajah, tapi generasi muda harus meneruskan identitas Melayu di masa datang. Begitulah kata dalam jiwa, Takkan Hilang Melayu Ditelan Zaman. []