
Berawal dari keprihatinan melihat tuna netra yang kesulitan menggunakan ponsel, dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) merancang ponsel khusus tuna netra. Ponsel ini dibuat dengan mengubah teks SMS menjadi kode Braille.
Kedua mahasiswa tersebut adalah Muhammad Hanif Sugiyanto dan Swakresna Edityomurti, mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik dan mahasiswa Jurusan Teknologi Jaringan Sekolah Vokasi. Ponsel khusus tersebut diberinama iBlind.
Menurut Hanif, iBlind dikembangkan untuk membantu penyandang tunanetra dalam melakukan komunikasi. Ponsel bekerja dengan mengubah teks SMS menjadi kode Braille.
“Pesan singkat yang masuk berupa huruf digital diubah ke dalam bentuk Braille dengan menggunakan software,” jelas Hanif.
Selanjutnya, menurut Hanif, pesan yang telah diubah dalam bentuk braille tersebut dimunculkan dalam display iBlind. Namun display disini bukan berupa layar, tetapi berupa kotak dengan lubang-lubang yang dapat timbul dan memunculkan karakter huruf Braille. Sehingga dapat diraba oleh pengguna untuk memahami isi pesan yang dikirimkan.
“Untuk saat ini jumlah karakter yang ditampilkan masih terbatas, baru 5 karakter saja untuk sekali tampilan,” katanya.
Selain itu jelas Hanif, prototype yang mereka kembangkan belum bisa berfungsi seperti ponsel pada umumnya. Saat ini fungsinya hanya sebatas untuk menerima sms saja. Sementara pengiriman pesan dan panggilan telepon belum bisa dilakukan.
“Alat yang kami buat ini baru purwarupa. Kedepan akan kami kembangkan agar bisa berfungsi seperti ponsel pada umumnya,” tuturnya.
Sementara itu, Swakresna menambahkan, kedepan meraka akan mengembangkan iBlind dengan desain yang memudahkan penyandang tunanetra menggunakannya. Tidak seperti saat ini dengan wujud yang masih saling terpisah antar komponen yakni display, modul GSM, dan software.
“Nantinya iBlind akan dibuat layaknya ponsel yang ada dipasaran yang disatukan dalam satu sistem. “Rencananya akan dikembangkan dalam bentuk tablet ukuran 8×11 cm dengan tebal 5 mm,” imbuhnya.
Ke depan, kata Swakresna, rancangan desain iBlind akan terdapat refreshable braille untuk menampilkan data inboks dan sms di sisi depan. Sementara di sisi bawah dilengkapi dengan keyboard untuk menulis pesan dengan karakter Braille. Selain itu akan dilengkapi juga dengan sejumlah tombol yang berfungsi untuk menampilkan pesan sebelum maupun selanjutnya serta tombol spasi.
“Harapannya proyek iBlind ini segera bisa kami selesaikan sehingga tablet ini menjadi salah satu fasilitas komunikasi baru bagi penyandang tuna netra,” terangnya.
Sebelumnya, ponsel rancangan Hanif dan Swakresna ini, pernah berhasil menyabet medali perunggu dalam kategori Technology for Special Needs dalam kontes International Exhibition of Young Inventors (IEYI) di Jakarta pada 1 November 2014 kemarin.[]