YOGYAKARTA, KabarKampus –Peristiwa penyerbuan salah satu ormas ke dalam kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan aparat kepolisian tidak sigap. Bahkan mentolerir aksi teror dan kekerasan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prof. Dwikorita Karnawati, Rektor UGM, di hadapan jurnalis terkait penghentian acara nonton bareng dan diskusi film “Senyap” karya Joshua Oppenheimer di Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM, Jumat kemarin (19/12/2014).
“Kita enyesalkan pihak keamanan yang kurang responsif terkesan tidak melindugi mahasiswa. Kita minta agar masalah ini segera diusut tuntas, tindakan intimidasi semacam ini tidak boleh terjadi lagi,” kata Prof. Dwikorita Karnawati.
Lebih lanjut Rektor UGM mendesak pihak Kepolisian untuk segera mengusut para pelaku. Rektor UGM juga mendesak agar pihak keamanan bisa melindungi seluruh warga negara dari segala macam bentuk intervensi dan intimadasi yang berbau kekerasan.
“Adalah hak setiap warga mendapat perlindungan dari negara yang sudah diatur dalam konstitusi,” kata Prof. Dwikorita Karnawati.
Acara nonton bareng dan diskusi film “Senyap” karya Joshua Oppenheimer digagas oleh Lembaga Pers Mahasiswa “Sintesa” Fisipol UGM. Film yang mengisahkan tentang tragedi kemanusiaan 1965 ini akhirnya harus dihentikan. Sekira 20 orang menyerbu kampus UGM.[]