More

    Menekuni Hobi Panjat Tebing di Australia

    ABC AUSTRALIA NETWORK
    Christin Anggrahini
    ilustrasi_Christin AnggrahiniAlasan menekuni sebuah hobi bisa apa saja termasuk usaha mencari pacar. Christin Anggrahini, seorang guru bahasa Indonesia di sekolah menengah di Sydney, menemani temannya untuk melakukan panjat tebing, dan sampai sekarang malah semakin cinta dengan kegiatan tersebut.

    Kegiatan panjat tebing atau rock climbing bukanlah kegiatan atau olahraga yang diminati oleh banyak orang. Tapi, belakangan ini kegiatan yang memacu adrenalin ini mulai lebih dikenal di media massa.

    Saya sendiri memulai kegiatan ini karena iseng-iseng menerima ajakan teman pada tahun 2008.

    - Advertisement -

    Sebenarnya, pada waktu itu teman saya sedang mencari pacar dan dalam benaknya, panjat tebing adalah kegiatan yang didominasi pria, jadi kemungkinan lebih besar dia akan bisa mendapatkan pacar. Sayangnya, hasil yang diharapkannya tidak menjadi kenyataan.

    Awalnya, ketertarikan saya akan kegiatan ini hanya terbatas pada memanjat dinding di indoor gym. Saya ikut dengan teman saya dua minggu sekali memanjat di indoor gym.

    Dari situ, kami mengenal lebih banyak orang, baik yang masih pemula seperti kami maupun yang sudah beberapa tahun menggeluti olahraga ini.

    Berteman dengan orang-orang yang lebih berpengalaman membuka kesempatan untuk memanjat tebing di alam bebas. Sejak itulah ketertarikan saya akan olahraga ini menjadi lebih kuat.

    Pada tahun 2009, saya ber-backpack ke Kamboja, Laos dan Thailand. Selama liburan itu, selain mengunjungi obyek-obyek wisata, saya juga menyempatkan diri untuk memanjat tebing di alam bebas di Laos dan di Thailand.

    Memang saya beruntung, karena penampilan saya yang memang kelihatan orang Asia Tenggara, pemandu panjat tebing di negara-negara itu memperlakukan saya seperti saudara mereka sendiri dan saya diajarkan beberapa teknik yang berguna untuk memanjat tebing di alam bebas.

    Sepulangnya dari liburan itu, saya mulai mendalami olahraga ini. Saya memanjat tebing di indoor gym 3 atau 4 kali dalam seminggu.

    Saya memperluas lingkaran teman panjat tebing dan hampir setiap hari Minggu kami memanjat tebing di alam bebas.

    Tempat-tempat yang kami kunjungi termasuk Narrabeen dan Berowra yang berada di utara kota Sydney dan, tentu saja, Blue Mountains. Perjalanan jauh dan harus bangun pagi-pagi bukanlah masalah. Semua kami lakukan demi mengejar kesempatan untuk memanjat sambil menikmati keindahan alam.

    Indoor gym untuk panjat tebing adalah gym yang dindingnya khusus dipasangi dengan pegangan dan tempat berpijak warna-warni. Untuk melakukan kegiatan ini di indoor gym, diperlukan beberapa peralatan khusus termasuk sepatu panjat tebing, kapur anti keringat atau magnesium carbonate (MgCO3) dan harness atau ban pengaman tubuh.

    Tapi, yang paling penting adalah harness. Peralatan lainnya tidak harus dipakai dan digunakan kecuali kalau memang akan mendalami kegiatan ini secara serius. Di indoor gym semua peralatan ini bisa disewa. Kebanyakan orang yang hanya ingin mencoba panjat tebing, hanya menyewa harness yang memang harus dikenakan.

    Tentu saja, kalau memanjat tebing di alam bebas, selain peralatan yang disebutkan di atas, masih banyak lagi peralatan lainnya yang harus digunakan seperti tali, helm, carabiner, quickdraw dan lain-lain.

    Tambahan lagi, harus memiliki pengetahuan tentang cara memegang tali atau belaying yang tepat dan aman, cara mengaitkan tali ke quickdraw, cara mengikatkan tali ke harness dan lainnya.

    Christin bersama suaminya Nicholas Wheatstone (kanan) dan Greg Nasuto (tengah) asal Polandia di Nowra (New South Wales). (koleksi pribadi)
    Christin bersama suaminya Nicholas Wheatstone (kanan) dan Greg Nasuto (tengah) asal Polandia di Nowra (New South Wales). (koleksi pribadi)

    Memanjat tebing di alam bebas sudah pasti lebih mengesankan daripada di indoor gym. Bukan saja karena dikelilingi pemandangan yang indah, tapi juga tingkat bahayanya yang jauh lebih tinggi. Mungkin bisa dikatakan penggemar kegiatan ini adalah orang-orang yang kecanduan adrenalin.

    Seperti yang saya ceritakan di atas mengenai keterlibatan dengan panjat tebing, olahraga ini memang masih didominasi oleh pria. Kalau saya lihat di indoor gym, ratio pria wanita yang memanjat, mungkin 7 pria berbanding 3 wanita dari 10 orang yang terlibat.

    Dan memang biasanya para wanita juga tidak seserius seperti pria. Kalau yang serius menekuni olahraga ini, wanitanya lebih sedikit lagi, mungkin hanya ada 1 wanita diantara 10 orang.

    Saya sering mendatangi indoor climbing gym di St Peter Sydney, yang buka dari hari Senin sampai Jumat. Biasanya ada sekitar 100 orang yang manjat di sana sepulang kerja, dari jam 5 sore sampai jam 9 atau 10 malam.

    Yang menarik juga adalah bahwa kalau akhir pekan, sering ada pesta anak-anak yang diadakan di indoor climbing gym. Mungkin hampir setiap akhir pekan di St Peter bisa ada dua atau tiga pesta ulang tahun anak-anak yang dirayakan di sana. []

    * Christin Anggrahini adalah guru bahasa Indonesia, bahasa Jepang dan bahasa Inggris di Open High School di Sydney, sekolah jarak jauh khusus untuk bahasa.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here