
BANDUNG, KabarKampus – Yanti Silviana, mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) mempresentaikan proyek wirausaha sosial pada ajang AFS Changemaker Innitiative di Alexandria, Virginia, Amerika Serikat pada 3 -13 Maret 2015 lalu. Proyek wirausaha sosial yang dipresentasikan adalah Pfuze, yakni bisnis yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan jumlah plastik dengan mengubahnya menjadi tas cantik ramah lingkungan.
Pfuze sendiri adalah bisnis sosial yang diusung Yanti saat mengikuti ajang YES Alumni AFS-Ashoka Youth’s Venture Workshop di Amerika Serikat pada tahun 2013 lalu. Ia memberdayaan 12 Ibu-ibu pemulung yang berkerja di tempat pembuangan sampah di kawasan Sekre Angkring, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Para ibu-ibu itu menjadi target beneficiary yang turut dilibatkan dalam proses pembuatan tas. Sehingga ibu-ibu tersebut dapat menambah keterampilan dan memperoleh pendapatan tambahan.
Proyek yang Yanti dan teman-temannya kembangkan ini dinilai cukup berhasil dalam mengimplementasikan semangat pembuat perubahan di lingkungan masyarakat. Hal ini mengantarkan Yanti menjadi satu-satunya alumni program KL-YES yang diundang langsung oleh AFS Amerika Serikat untuk berbagi dan memberikan input berdasarkan pengalamannya menjalankan proyek Pfuze dalam inisiasi kelompok kerja AFS Changemaker Innitiative.
“Hal ini merupakan suatu kehormatan bagi saya. Pengalaman luar biasa yang tidak akan pernah bisa saya lupakan. Saya menyadari bahwa saya telah memeroleh banyak hal dari masyarakat. Oleh karena itu, saya merasa sangat perlu untuk berkontribusi kembali ke masyarakat,” kata mahasiswi Hubungan Internasional Fisip Unpad ini.
Bersama tim workgroup, Yanti juga mempresentasikan proyek Pfuze di depan sekitar 250 orang para sponsor program dan para perwakilan mitra dari 13 negara. Respon hadirin terhadap proyek Pfuze sangat luar biasa. Mereka tidak berhenti mengatakan bahwa mereka sangat terinspirasi dengan proyek yang Yanti dan Tim Pfuze tengah kembangkan.
“Thank you for inspiring everyone with your great Venture with Pfuze Bags,”kata salah satu koordinator lokal AFS negara bagian Washington, Amerika Serikat , Linnea Keatts.
Tak hanya sampai disna, Yanti pun diundang untuk membantu memfasilitasi sesi pada YES Alumni Social Venture Leadership Workshop tahun 2015 bersama para trainer ahli dari AFS. Selain itu, Yanti bersama staf dan sukarelawan AFS sempat berkunjung ke Capitol Hill bertemu dengan Congressman Amerika Serikat untuk mempromosikan pentingnya dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan program pertukaran pelajar. Dalam hal ini, pertukaran pelajar diyakini dapat meningkatkan pemahaman antar bangsa melaui people to people diplomacy.
Peraih Satya Karya Adisiswa Universitas Padjadjaran tahun 2013 ini merasa bahwa program pertukaran pelajar tidak hanya memberi manfaat bagi peserta pribadi tetapi juga masyarakat. Hal ini karena pengalaman dan keterampilan yang diperoleh peserta dikolaborasikan untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar, salah satunya melalui pengembangan wirausaha sosial seperti yang telah ia kembangkan.
Rencana kedepannya, Tim Pfuze akan terus mengembangkan proyek Pfuze ke skala regional dan nasional. Pfuze telah menyusun rencana 5 tahun untuk memperluas pemasaran produk, bermitra dengan perusahaan ritel supermarket, dan menjadi pionir gerakan ecopreneur skala nasional bahkan global.[]