More

    UMM Miliki Alat Tes Bahasa Inggris Standar Internasional

    Mahasiswa Asing di UMM dilibatkan untuk mengisi suara alat uJi kemampuan bahasa Inggris UMM. Dok. UMM
    Mahasiswa Asing di UMM dilibatkan untuk mengisi suara alat uJi kemampuan bahasa Inggris UMM. Dok. UMM

    MALANG, KabarKampus – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memiliki alat ukur kemampuan Bahasa Inggris setara Internasional, dengan nama Test of Academic English Proficiency (TAEP). Alat uji kemampuan bahasa Inggris ini disusun langsung oleh tim ahli dari UMM.

    TAEP sama seperti tes bahasa Inggris yang lainnya seperti  Test of English as a Foreign Language (TOEFL) dan International English Language Testing System (IELTS).  TAEP bisa digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang.

    Menurut Dr Masduki MPd, Direktur Language Center (LC) UMM Dr Masduki MPd, TAEP merupakan tes yang disusun langsung oleh UMM. Sementara TOEFL, IELTS merupakan produk dari negara lain.

    - Advertisement -

    “Keuntungannya, karena disusun sendiri oleh UMM, maka kita dapat terhindar dari penggunaan TOEFL atau IELTS secara ilegal,” terangnya.

    Selain itu menurut Masduki, karena buatan dalam negeri, TAEP dijamin low cost. Namun kualitasnya tetap terjamin.

    “Saya jamin mahasiswa yang mampu mengerjakan TAEP dan hasilnya tinggi, dites lagi dengan tes apapun hasilnya pasti tinggi juga,” tegas Masduki.

    Lebih lanjut, Masduki menjelaskan, TAEP telah diuji coba dan diakui kualitasnya setara dengan tes kemampuan bahasa Inggris standar internasional lainnya. Misalnya tahun lalu, mahasiswa UMM yang mengikuti beasiswa Erasmus Mundus ke Eropa hanya melampirkan dokumen TAEP tanpa disertai TOEFL atau IELTS, dan hal itu tetap diakui oleh Komisi Eropa.

    Terlebih, kata Masduki, TAEP lebih mewadahi representasi bahasa Inggris secara global karena pengisi suara untuk tes listening tidak hanya berasal dari Inggris dan Amerika, namun juga mahasiswa dari berbagai belahan dunia, seperti Brazil, Italia, Jepang, Nigeria, Polandia, Prancis, Singapura, Spanyol, Uzbekistan, dan sejumlah negara lainnya.

    “Dengan begitu, nada dan pelafalannya berbeda-beda sesuai dengan negaranya. Itu kan sesuai dengan status bahasa Inggris sebagai bahasa global, tidak hanya milik Amerika atau Inggris saja. Jadi TAEP ini memang lebih globish (global English, red),” tuturnya.

    Sementara itu, untuk pengisi suaranya, LC bekerjasama dengan International Relations Office (IRO) yang mengkoordinir mahasiswa asing di UMM. “Kan UMM banyak mahasiswa asingnya, yang tau itu IRO, jadi kita kerjasama dengan mereka, siapa saja yang cocok jadi pengisi suaranya,” kata Masduki.

    TAEP sendiri  sudah diberlakukan di UMM sejak 2012. Namun baru tahun ini tes tersebut dipatenkan oleh Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (Dirjen HKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here