More

    Dievakuasi, Mahasiswa Indonesia di Yaman Khawatir Tak Bisa Lanjutkan Studi

    Ilustrasi / Yaman
    Ilustrasi / bladalarb.blogspot.com/

     JAKARTA, KabarKampus – Ratusan Mahasiswa Indonesia yang kuliah di Yaman meminta jaminan kepada pemerintah Indonesia agar menjamin tiket kembali lagi ke Yaman setelah dipulangkan ke Indonesia.  Hal ini karena mahasiswa Indonesia di Yaman masih harus melanjutkan studi di sana.

    “iya, kita mau dipulangkan asalkan kita juga dijamin pemerintah untuk dikembalikan lagi ke Yaman,” ungkap Hanif Al Atthas, mahasiswa tingkat 3 fakultas Syari’ah Univesitas Al Ahgaff kepada Yusron Bahauddin Anwari, tim khusus percepatan evakuasi dari Kemenlu seperti yang dilansir dari NU.or.id, (07/04/2015).

    Menurut Hanif, tidak semua pelajar Indonesia sepulang evakuasi dari Yaman mampu untuk kembali lagi ke Yaman. Alasannya karena mereka tidak memiliki biaya tiket ke Yaman.

    - Advertisement -

    “Bahkan banyak para pelajar yang untuk berangkat memulai studi ke Yaman saja sampai menjual tanah, emas, kebun, hewan. Sangat berat bagi mereka untuk pulang lagi. Ya, diharap pemerintah turut membantu nasib anak bangsa dan agama ini,” kata Hanif menambahkan.

    Hanif menjelaskan, pelajar Indonesia di Hadhramaut Yaman saat ini ada sekitar 1500 orang. Nasibnya mereka akan terbengkalai jika pemerintah tidak segera memberikan jaminan.

    “Dan hal itu yang menjadi faktor kebingungan pelajar yang harus memilih evakuasi atau bertahan,” ungkapnya.

    Hal senada juga dikuatkan oleh Arman Malieky, salah satu mahasiswa tingkat 4 Universitas Al Ahgaff dan juga ketua tanfidziyah PCINU Yaman. “Kami mohon kepada PBNU, para kiai, ulama, dan PCINU di dunia untuk mengupayakan aspirasi semua pelajar Yaman ini agar bisa terwujud, mengingat kondisi evakuasi sekarang juga mulai mendesak dan pelajar harus menentukan pilihan,” tandas Arman kepada kepada para pengurus PBNU Pusat melalui grup whatsapp.

    Seperti diketahui evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia  oleh Pemerintah Indonesia tengah dilakukan saat ini , seiring terjadinya penyerangan terhadap milisi Syiah Houthy oleh koalisi arab yang dipimpin oleh Arab Saudi.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here