More

    Peneliti Undip Ungkap Sumber Suara Misterius Dari Langit

    Ilustrasi. Sumber : Liputan 6
    Ilustrasi. Sumber : Liputan 6

    Dalam beberapa waktu terakhir masyarakat dihebohkan dengan berita soal suara terompet dari luar angkasa. Suara yang terdengar di belahan bumi utara dan selatan ini pun menjadi pembahasan di media massa dan melibatkan para ahli.

    Meski demikian, belum ada jawaban yang memuaskan dari hipotesa yang dikemukakan. Muhammad Nur, Peneliti pada Center for Plasma Research Universitas Diponegoro memberi analisanya mengenai fenomena alam tersebut.

    Menurutnya, penyebab suara misterius dari atas langit tersebut berasal dari angin matahari.  Ia melihat dari data yang dilansir Lembaga Antariksa dunia terutama NASA, terlihat ada lonjakan aktivitas matahari sejak pertengahan 2011.

    - Advertisement -

    “Aktivitas terebut meliputi sun spot, jilatan api matahari dan angin matahari (solar wind),” katanya.

    Ia menuturkan, berdasarkan laporan Genisis NASA, angin matahari  membawa jutaan ton plasma panas, pada suhu sekitar 105 derajat Celcius menjauh dari Matahari dengan kecepatan yang bervariasi antara 300-1000 km/s. Plasma angin matahari mengandung antara lain  95% proton (H) dan 4%  partikel alpha (inti atam Helium). Sisanya 1% adalah terdiri dari ion-ion dari unsur-unsur lain, dengan muatan yang seimbang antara muatan negative (elektron) dan  semua ion-ion positif.

    “Dari aspek kecepatannya,  angin matahari dapat dikelasifikasikan atas  tiga jenis yakni  angin matahari lambat, angin matahari cepat, dan pelepasan masa korona (coronal mass ejections).  Dalam waktu 18 jam angin matahari akan menyentuh atmosfer bumi,” katanya.

    Namun menurut Nur,  bumi memang sebuah planet yang telah disiapkan untuk dihuni. Karena plasma angin matahari tak sampai menyentuh permukaan bumi, karena bumi dilindungi oleh medan magnet bumi.

    Kemudian, kata Nur, plasma angin matahari tersebut  dibelokkan dengan lintasan berbentuk spiral dan berakhir di kutub utara dan selatan bumi sebagai kutub medan magnet bumi. Patikel-pertikel bermuatan tersebut menghunjam kutub. Di daerah yang dekat kutub pada malam hari akan terlihat aurora.

    “Ini salah satu akibat interaksi sesama partikel bermuatan berada dalam lintasannya menuju kutub. Aurora merupakan salah satu jenis plasma suhu dingin,” katanya.

    Selain itu, kata Nur, angin matahari juga dapat menghasilkan gelombang kejut dan semburan radiasi elektromagnetik. Seperti yang disampaikan Caroline Crawford, seorang ilmuwan Inggris, guru besar dari University of Cambridge, bahwa  Aurora juga mengeluarkan suara yang keras.

    “Dalam hemat kami penyebab utama terjadinya suara misterius di angkasa adalah interaksi plasma angin matahari dengan medan magnet bumi,” ungkap Nur.

    Oleh karena itu menurut Nur,  lokasi suara misterius tersebut selalu berada  belahan bumi bagian utara dan selatan yang dekat dengan kutub.  Sementara penyebab dari  gelombang akustik-grafitasi yang  dihasilkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, tsunami, untuk suara “alam” tersebut memberikan kontribusi yang sangat sedikit.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here