Mustafa Sam

SURABAYA, KabarKampus – Tak terasa sudah satu tahun lebih Gang Dolly, sebuah tempat yang dulunya aktif dengan prostitusi yang merupakan terbesar se-Asia Tenggara tutup. Aktivitas prostitusi tersebut sudah tidak ada lagi, para PSK yang dulunya aktif beroperasi di Dolly telah dipulangkan ke kampungnya masing-masing.
Setelah lebih dari satu tahun tak ada lagi prostitusi di Dolly, suasananya pun berubah. Kegiatan Gebyar Maulid Nabi Muhammad digelar di salah satu kawasan terkenal di Surabaya ini. Acara berlangsung mulai dari hari Kamis (24/12/2015) hingga hari Minggu, (27/12/2015).
Acara Gebyar Maulid terdiri dari berbagai macam kegiatan mulai dari pawai, lomba kaligrafi, lomba mewarnai, lomba adzan, lomba tartil, lomba tahfid, lomba Cerdas Cermat Qur’an (CCQ), lomba mendongeng, lomba sariI tilawah dan lomba banjari. Rangkaian kegiatan tersebut diikuti oleh 579 santri dan 31 lembaga yang berada di Kecamatan Sawahan.
Ustad Sahal, penanggung jawab kegiatan dari FKPQ Kec. Sawahan mengatakan, ia berharap dengan non aktifnya prostitusi di Gang Dolly, bisa menjadi kawasan santri dengan aktivitas Islami. Gang Dolly juga mendapat perhatian dari berbagai pihak.
“Sehingga Gang Dolly berubah menjadi gang santri,” kata Ustad Sahal.
Acara Maulid ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan masyarakat untuk mewujudkan gang dolly sebagai gang santri. Bagi Ustad Sahal, mewujudkan hal tersebut, bukan suatu hal yang tidak mungkin jika semua pihak saling terlibat untuk mendukung.[]