ABC AUSTRALIA NETWORK
Siswa di sejumlah sekolah di negara bagian Victoria dan New South Wales, Australia, terpaksa dievakuasi Jumat (29/01/2016), karena adanya ancaman bom. Polisi menyatakan ancaman lewat telepon itu disetting oleh pelaku yang belum diketahui secara otomatis melalui komputer.
Panggilan telepon bernada ancaman teror yang diterima dalam 24 jam terakhir, terjadi di hari pertama tahun ajaran baru bagi murid sekolah TK hingga SMA sesudah liburan musim panas.
Polisi memastikan ancaman itu tidak nyata dan hanya berupa hoax.
Salah satu sekolah yang mendapat ancaman yaitu SD Berwick Lodge Primary School yang hingga Jumat siang masih ditutup. Sekolah lainnya di Victoria seperti SD Berwick Chase Primary, Aitken Creek Primary, dan SMA Reservoir High School termasuk yang harus dievakuasi.
Begitu pula dengan murid-murid SD Cowes Primary School di Phillip Island dievakuasi setelah adanya ancaman pada Pukul 11 Jumat pagi.
Menurut guru SD tersebut, Rodney McKenzie, resepsionis yang menerima telepon mendengar suara yang mirip “suara dari komputer”.
“Katanya seperti robot yang bicara,” ujar McKenzie. “Pesannya memberitahu adanya bom di sebuah tas yang ada di sekolah ini.”
Sebanyak 553 murid dievakuasi ke sebuah pusat pertemuan masyarakat tidak jauh dari sekolah itu.
“Polisi sudah memeriksa seluruh sekolah dan tidak ditemukan apa-apa, namun kami telah memulangkan murid untuk hari ini,” tambahnya.
Sementara di New South Wales, polisi disibukkan dengan adanya ancama di sejumlah sekolah di daerah Woolooware, Sutherland, Penrith, Mona Vale, Richmond dan Lake Illawarra.
Sekolah-sekolah tersebut sebagian dievakuasi dan sebagian lainnya bahkan ditutup.
Polisi menyatakan masih menyelidiki siapa pelaku yang menebar ancaman ini.
“Ancaman seperti ini kami tanggapi serius dan merupakan kejahatan yang serius pula. Kami akan mengejar pelakunya hingga ketemu,” demikian pernyataan polisi. []