More

    Tiga Mahasiswi Unpar Siap Kibarkan Bendera Merah Putih di Aconcaqua

    Dari kanan Fransiska Dimitri Inkiriwang (22), Mathilda Dwi Lestari (22), dan Dian Indah Carolina (20).
    Dari kanan Fransiska Dimitri Inkiriwang (22), Mathilda Dwi Lestari (22), dan Dian Indah Carolina (20).

    Setelah berhasil mengibarkan bendera merah putih di Gunung Carstenz Pyramid, Papua, Indonesia pada Agustus 2014 dan Gunung Elbrus, Rusia serta Gunung Kilimanjaro, Tanzania pada Mei 2015 lalu, Tim Mahitala Unpar bersiap melanjutkan petualangannya menuju Gunung Aconcagua (6.962 mdpl) di Argentina. Mereka akan berangkat dari Jakarta ke ke Argentina pada tanggal 11 Januari 2016 mendatang.

    Tim ini terdiri dari Fransiska Dimitri Inkiriwang (22), Mathilda Dwi Lestari (22), dan Dian Indah Carolina (20). Ketiganya merupakan mahasiswi aktif Universtias Katolik Parahyangan yang tergabung dalam Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU).

    Ketiganya dilepas langsung oleh Mangadar Sitomorang, Ph.D, Rektor Universitas Parahyangan, dalam upacara pelepasan tim di kampus Unpar, Bandung, Rabu, (06/01/2016). Dalam kegiatan ini Rektor menyerahkan bendera dan memukul gong sebagai tanda pelepasan.

    - Advertisement -

    Fransisika Dimitri Inkiriwang, menuturkan, mereka sengaja memilih berangkat pada bulan Januari, karena merupakan cuaca terbaik untuk melakukan pendakian di Gunung Aconcagua. Dengan cuaca yang baik, kemungkinan besar tim bisa mencapai puncak.

    Baca PRESTASI : Mahitala Unpar Menapak Tujuh Puncak Bumi

    “Namun bukan berarti kami tidak menghadapi tantangan. Karena Gunung Aconcaqua terkenal dengan cuaca ekstrim yakni angin El Viento Blanco,” kata Fransisika Dimitri yang akrab disapa Didi ini.

    Angin ini kata Didi kabarnya memiliki kecepatan 90 Km/jam bertiup bersamaan dengan kabut ditambah dengan hujan salju. Angin ini juga tidak bisa diprediksi dan bisa tiba-tiba muncul.

    Menurut Didi, karena sulitnya pendakian ini, tim membuat perencanaan yang matang. Mulai dari latihan fisik, seperti lari dan latihan beban dan latihan yoga. Ditambah dengan bedah peta, latihan teknik navigasi dan persiapan alat-alat.

    Dengan keberangkatan menuju Gunung Aconcagua ini semakin mendekatkan Tim WISSEMU untuk mencapai tujuh gunung tertinggi d tujuh benua. Apabila pendakia ini behasil akan tersisa tiga guunung lagi dari rangkaian seven summits yang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dan membutuhkan usaha yang lebihdiabandingkan gunung-gunung sebelumnya.

    Ketujuh puncak yang merupakan seven summits meliputi Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) di Indonesia (Oseania), Kilimanjaro (5.895 mdpl) di Tanzania (Afrika), Elbrus (5.642 mdpl) di Rusia (Eropa), Aconcagua, 6.962 mdpl di Argentina, (Amerika Selatan), McKinley/Denali (6.194 mdpl) di Alaska (Amerika Utara), Vinson (4.897 mdpl) di Ellsworth Range (Antartika), serta Everest (8.850 mdpl) di Nepal (Asia).[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here