YOGYAKARTA, KabarKampus-Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai salah satu kampus terbaik Indonesia akan terus menjaga nilai-nilai kerakyatan. Buktinya, UGM selalu terbuka bagi mahasiswa yang berasal dari kalangan tidak mampu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prof. Dwikorita Karnawati, Rektor UGM, ketika memaparkan konsep reorientasi akademik di hadapan wartawan di Kampus UGM, Senin (25/07/2016). ”
“70% mahasiswa UGM itu dari kelas menengah ke bawah, dan 30,45% nya adalah mahasiswa dari keluarga tidak mampu. UGM juga terbuka untuk mahasiswa dari daerah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) maupun difabel,” ungkap Prof. Dwikorita Karnawati.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UGM juga menyampaikan kesiapan menyambut mahasiswa baru 2016 dengan konsep reorientasi akademi yang melihat tantangan global. Menurut Rektor UGM, penerapan kurikulum 2016 bagi mahasiswa baru akan semakin memberikan kebebasan bagi para mahasiswa untuk reatif dan inovatif tanpa meninggalkan nilai-nilai ke-UGM-an.
Para mahasiswa akan mendapatkan bekal keterampilan kewirausahaan, kepemimpinan, dan juga IT.
“Saat ini eranya adalah digital. Maka, kepemimpinan dan IT ini akan kita dorong bersama disertai semangat socio entrepreneur,” kata Prof. Dwikorita Karnawati. []
