Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta menghentikan kerja sama dengan lembaga pendidikan dari Turki yang dinaungi “Fethullah Gulen Chair”. Hubungan kerjasama ini telah dihentikan sebelum Ramadhan yang lalu.
“Kami sudah menghentikan kerja sama dengan pihak Fethullah Gulen Chair sebelum Ramadhan. Pemutusan kerja sama ini berdasarkan berbagai pertimbangan mendasar,” kata Prof Dr Dede Rosyada MA, Rektor UIN Jakarta kepada wartawan, seperti yang dilansir dari Antara, Jumat kemarin, (22/07/2016).
Rektor juga tidak menampik pemutusan kerja sama tersebut berdasarkan tekanan dari Duta Besar Turki untuk Indonesia. Karena sebelumnya Dubes Turki di Jakarta memberi saran ke Dirjen Pendidikan Tinggi Islam Kementeria agama untuk meninjau ulang kerjasama dengan Fethullah Gullen Chair.
“Tepatnya bukan tekanan. Tapi pihak Dubes Turki di Jakarta memberi saran ke Dirjen Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI agar kerja sama dengan pihak Fethullah Gulen Chair ditinjau ulang,” ujar Rektor UIN Jakarta.
Dede Rosyada menuturkan, UIN Jakarta tidak mempersoalkan kerja sama dengan pihak manapun demi membangun pendidikan yang lebih baik di perguruan tinggi Islam. Namun UIN Jakarta akan menijau ulang bila kerja sama tersebut akan mempengaruhi iklim pendidikan itu sendiri.
“Jika nuansa politis atau non pendidikan terlalu dominan, efek bagi kerja sama adalah lahirnya berbagai prasangka,” tegasnya.
Fethullah Gulen sendiri merupakan orang yang dianggap aktor intelektual dibalik aksi kudeta militer di Mesir. Meski Gulen menampik tuduhan kudeta yang gagal tersebut, sejumlah kerjasama yang dibangun oleh Gulen bepengaruh tidak baik dengan sejumlah pihak. Termasuk UIN Jakarta yang sebelumnya membangun kerja sama pendidikan dengan Gulen.[]