More

    Bapak Anak Asal Indonesia Jadi Supir Tram di Melbourne

    L. Sastra Wijaya

    Adam Ahmad dan ayahnya Rum Ahmad yang berasal dari Indonesia sekarang menekuni pekerjaan mereka sebagai pengemudi tram di kota Melbourne. Rum sudah lebih dari 30 tahun, sementara Adam baru lima tahun.

    Adam Ahmad di depan sebuah tram di depot Malvern di Melbourne. FOTO : AUSTRALIA PLUS INDONESIA
    Adam Ahmad di depan sebuah tram di depot Malvern di Melbourne. FOTO : AUSTRALIA PLUS INDONESIA

    Sebagai kota yang memiliki jaringan tram terbesar di dunia, bila anda mengunjungi Melbourne, anda pasti akan melihat kehadiran tram yang berseliweran terutama di pusat kota. Tram sudah menjadi bagian dari transportasi umum kota Melbourne, bersama dengan kereta api dan bis.

    - Advertisement -

    Sebagai warga asal Indonesia yang lahir di Melbourne, Adam Ahmad selama lima tahun terakhir menjadi salah seorang pengemudi tram.

    “Saya lahir di Melbourne di tahun 1978. Orang tua saya pindah dari Indonesia ke Australia di tahun 1977 untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Keluarga kami asalnya dari Padang.” kata Adam Ahmad kepada wartawan ABC Australia Plus Indonesia L. Sastra Wijaya.

    Pembicaraan kami dilakukan dalam bahasa Inggris, karena Adam mengatakan dia sudah tidak begitu ‘percaya diri’ lagi dalam berbahasa Indonesia untuk menjelaskan keadaan dirinya.

    Menurut Adam, dia sudah bekerja untuk Yarra Trams, perusahaan yang mengelola tram dan jaringannya di kota Melbourne, selama lima tahun.

    “Sebelum menjadi pengemudi tram, saya bekerja di sebuah perusahaan IT, sebagai staf bagian pelayanan terhadap pelanggan,” kata Adam.

    “Dari ayah saya yang sudah bekerja sebagai sopir tram selama lebih dari 30 tahun, yang menyarankan saya untuk melakukan hal yang sama,” tambahnya.

    Menurut Adam yang sekarang bergabung dengan Depot Tram di kawasan Malvern tersebut, ada dua hal yang membuatnya memilih pekerjaan tersebut.

    “Pertama bekerja di sektor transportasi publik tampaknya seperti pekerjaan yang ‘aman’ sementara ketika itu pekerjaan di bidang IT tidak terasa aman, karena terjadi banyak perubahan. Kedua, saya suka dengan pekerjaan yang tidak mengharuskan saya berada di dalam ruangan kantor, dan saya juga suka mengendara,” tambah ayah dari tiga orang anak tersebut.

    Apakah susah untuk menjadi pengemudi tram?
    Menurut Adam Ahmad, siapa saja sebenarnya bisa menjadi sopir tram, walau dalam perkembangannya teknologi tram juga berubah dari tahun ke tahun.

    Di Melbourne, masih ada tram yang terbuat dari kayu, sementara tram terbaru sudah tidak berbeda dengan kereta, dalam hal kecanggihan teknologi untuk menjalankannya.

    “Saya kira mengemudikan tram sederhana, bisa dipelajari oleh siapa saja. Yang terjadi hanya maju dan berhenti, tidak perlu disetir, karena tram berjalan di atas lintasan yang ada,” kata Adam lagi.

    Yang sering menjadi tantangan adalah kondisi cuaca, dan pengguna jalan lain seperti sepeda, pejalan kaki, ataupun mobil.

    Adam mengatakan untuk saat ini dia tidak berpikiran untuk berpindah pekerjaan dari yang sekarang dan mengatakan pendapatannya mencukupi untuk hidup layak di kota seperti Melbourne.

    Apa pengalaman yang mengesankan sebagai pengemudi tram?
    “Saya pernah bekerja pas malam tahun baru, dan tram saya penuh dengan penumpang yang hendak pulang ke rumah masing-masing,” tuturnya.

    “Dalam perjalanan, saya melihat sekelompok penumpang yang dipimpin seorang pria menyanyikan beberapa lagu sebagai bagian dari perayaan Tahun Baru. Mereka awalnya bernyanyi di antara kelompok mereka, namun kemudian seluruh penumpang ikut bernyanyi. Rasanya menyenangkan sekali, melihat mereka gembira, dan semua melakukannya sampai mereka berhenti di tempat masing-masing,” tambah Adam.

    Salah satu hal lain yang disukai Adam Ahmad adalah bahwa di tempatnya bekerja juga ada beberapa pengemudi tram asal Indonesia, yang sudah dikenalnya sejak muda, karena mereka adalah teman-teman ayahnya.

    “Saya juga mengetahui adanya beberapa orang Indonesia lainnya di depot lain, namun saya belum pernah bertemu dengan mereka,” kata Adam.

    Melbourne memiliki 25 rute tram, dan jumlah tram yang tercatat di tahun 2014 adalah 493. Sebagai jaringan terbesar di dunia, Melbourne memiliki 250 km lintasan trem, dan lebih luas dari jaringan tram di St Petersburg (Rusia), Berlin (Jerman), Moskow (Rusia) dan Wina (Austria).

    Menurut catatan, warga Melbourne menggunakan tram sebagai transportasi umum terpenting kedua setelah kereta api, dengan sekitar 182 juta penumpang di tahun 2012/2013. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here