AUSTRALIA PLUS INDONESIA
Simon Leo Brown
Ratusan buku berkeliaran secara independen di dalam trem, kereta dan bus Melbourne untuk mencari soerang pembaca. Buku-buku ini disebar ke transportasi umum kota lewat “ninja buku” sebagai bagian dari gerakan baru yang disebut ‘Books On The Rail’ (Buku di Rel).
Salah satu penggagas program, Michelle Kalus, mengatakan, setiap buku dihiasi dengan stiker di bagian depan dan selebaran di dalam sampul yang menjelaskan proyek tersebut.
“Itu menuliskan siapa kami dan memerintahkan orang untuk mengambil bukunya, membacanya, menikmatinya, dan kemudian mengembalikannya,” ujar Michelle.
Penerbit, penulis sumbangkan buku baru
Michelle memulai program ‘Books On The Rail’ pada bulan April dengan temannya yang bernama Ali Berg, yang bertemu dengan pendiri inisiatif serupa ketika tinggal di London.
Ia dan Ali membuat sebuah situ di mana anggota masyarakat bisa mendaftar untuk menjadi ‘ninja buku’ -orang yang menempatkan sejumlah buku di transportasi umum.
“Kami akan mengirimkan sebuah paket ‘ninja buku’ dengan stiker dan selebaran,” jelas Michelle Kalus.
Ia mengatakan, ada sekitar 300 buku yang beredar di jaringan transportasi umum di Melbourne, sebagian besar adalah buku baru.
“Kami benar-benar beruntung bisa bekerja dengan penerbit besar dan penulis yang mengirimkan buku terbitan terbaru. Kami senang memiliki berbagai macam buku. Kami sedang berusaha untuk tetap membuatnya beragam sebisa mungkin,” ungkapnya.
“Mengingat keacakan dari transportasi umum, Anda tak pernah tahu siapa yang akan menemukannya dan apa yang akan mereka nikmati,” tutur Michelle Kalus.
Ninja buku bagian dari ‘gerakan diam-diam’
Michelle mengatakan, ketakutan terbesarnya adalah bahwa buku-buku itu akan dibuang oleh staf kebersihan.
“Kami berharap bahwa sebagian besar buku masuk ke tangan yang aman, orang-orang yang bersemangat untuk membaca buku,” ujarnya
Ia menyebut, program ‘Books On The Rail’ belum mendekati secara resmi lembaga-lembaga pengelola transportasi publik seperti ‘Metro Trains’, ‘Yarra Trams’ atau ‘Public Transport Victoria’ tentang inisiatif ini.
“Pada tahap ini, kami sedikit lebih subversif dan kami menikmati gerakan diam-diam ini. Sangat menyenangkan dan kami hanya berharap untuk memperkaya hari-hari warga,” ungkap Michelle Kalus. []