LOMBOK, KabarKampus – Lebih dari 1000 pendaki yang berada di Gunung Rinjani saat Gunung Barujari atau Anak Gunung Rinjani meletus berhasil keluar dari Gunung Rinjani dengan selamat. Mereka keluar melalui dua pintu yaitu Pintu Sembalun dan Pintu Senaru. Sementara pendaki yang keluar melalui pintu tidak tercatat.
Berdasarkan data Taman Nasional Gunung Rinjani, sebanyak 1.023 orang pendaki berada di Gunung Rinjani saat terjadi erupsi Gunung Barujari pada pada Selasa (27/9/2016) pukul 14.45 WITA. Mereka yang masuk dari Pintu Sembalun sejak 25 -27 Septermber 2016 sebanyak 389 orang (333 wisatawan mancanegara dan 56 wisatawan/guide lokal). Sedangkan dari Pintu Senaru terdapat 634 orang wisatawan (306 wisatawan mancanegara dan 228 wisawatan/guide/porter lokal).
Upaya evakuasi wisatawan atau pengunung ke Gunung Rinjani, di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat terus dilakukan. Pada Rabu (28/9/2016) pagi petugas dari Taman Nasional Gunung Rinjani dan BPBD telah mengirimkan petugas untuk melakukan pencarian wisatawan dan evakuasi dari Gunung Rinjani.
Jarak dari Pintu Sembalun hingga Segara Anakan atau di Kaldera Gunung Rinjani berjarak sekitar 8 km dan memerlukan waktu 8-10 jam karena jalan terjal. Sedangkan rute antara Pintu Senaru hingga Segara Anakan sekitar 15 km dengan waktu tempuh sekitar 9 jam. Petugas masih terus akan mengevakuasi atau memerintahkan semua pengunjung keluar dari kawasan puncak Gunung Rinjani.
Menurut laporan BPBD Provinsi NTB, kendala yang ditemukan beberapa wisatawan tidak mau untuk keluar. Mereka ingin mendokumentasikan letusan Gunung Barujari sehingga seringkali sembunyi agar tidak terlihat oleh petugas. Mereka tahu bahwa berbahaya tetapi tetap nekat ingin mendokumentasikannya.
Letusan Gunung Barujari atau anak Gunung Rinjani terjadi pada pada Selasa (27/9/2016) pukul 14.45 WITA. Kemudian disusul dinaikkannya status Gunung Rinjani dari Normal Aktif (level I) menjadi Waspada (level II) terhitung mulai (27/9/2016) pukul 15.00 WITA.
Sesuai rekomendasi PVMBG bahwa pengunjung tidak diperbolehkan beraktivitas atau berkemah di dalam Kaldera Gunungapi Rinjani dan di dalam radius 3 km dari kawah Gunung Barujari. Artinya pengunjung wajib menjauhi Kaldera Rinjani.
Dalam sejarah aktivitasnya, Gunungapi Rinjani telah meletus 20 kali dengan indeks eksplosivitas (Volcanic Explosivity Index/VEI) berkisar 1-7 (dari skala maksimum 8). Letusan terbesarnya terjadi pada tahun 1257 dengan VEI 7 dan letusan terakhirnya terjadi pada hari Senin, 1 Agustus 2016 pukul 11:50 WITA dengan VEI 2. Indeks Eksplosivitas Letusan (Volcanic Explosivity Index) kali ini diperkirakan pada VEI 2.[]