KUDUS, KabarKampus – Suara merdu dari alat musik gamelan menarik perhatian puluhan mahasiswa dari berbagai negara di Universitas Muria Kudus, Semarang. Mereka nampak tak tahan untuk berlatih dan memainkan alat musik gamelan yang terdiri dari Kendhang, Demung, Saron, Peking, Bonang, Gong, Slenthem, Kethuk dan Kenong, Gender, dan Gambang tersebut.
Kegiatan ini berlangsung dalam acara Muria Cultural Program yang digelar di ruang gamelan milik Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UMK, Jumat, (28/10/2016). Para mahasiswa terdiri dari 17 Mahasiswa Indonesia dan 44 lainnya dari berbagai negara lain.
Para mahasiswa tersebut berlatih diiringi lagu Gambang Suling dan Cublak-cublak Suweng. Mereka berlatih di bawah arahan para mahasiswa PGSD dan dosen pembimbing seni karawitan di kampus tersebut.
‘’Gamelan ini alat musik yang menarik, tetapi memainkannya sangat sulit,’’ ujar Pinja Kiira Linnea, mahasiswa asal Finlandia bersama dengan Nigin Kohistasni dari Afganistan. Keduanya mengaku sangat antusias berlatih gamelan pada kegiatan MCP yang berlangsung 27 – 30 Oktober tersebut.
Lebih lanjut Pinja mengemukakan, dirinya sangat senang mengikuti MCP yang didanai Kementistek Dikti tersebut. Menurutnya, acara tersebut unik dan menarik. Apalagi ditambah dengan peserta yang berasal dari berbagai negara yang membuatnya bisa menambah relasi internasional.
Ungkapan senang juga disampaikan Yassir Ahmed, mahasiswa asal Sudan. “Ini pertama kali perjalanan saya ke Kudus. Ternyata Kudus kaya akan budaya dan orangnya juga ramah,” tuturnya.
Sebagai pelengkap dari pelatihan gamelan itu, peserta MCP pun mendapatkan pelatihan bahasa Jawa dialek Kudus yang disampaikan oleh Much Arsyad Fardani M.Pd. Dalam proses pengenalan Bahasa Jawa itu, para peserta pun diajak aktif mengucapkan berbagai kata, seperti Ceblok, digudak, jengen, lamuk, odak ndan deh yang kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris agar para mahasiswa asing memahami maknanya.
Adapun mahasiswa asing dalam yang mengkuti MCP ini berasal dari Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Finlandia, Afghanistan, Tanzania, Sierra Leonean, Chili, Jordania, Sudan, Rwanda. Sedang dari Indonesia, selain UMK sebagai tuan rumah, peserta berasal dari Undip, UGM, Unair, Unwahas Semarang, Unisnu Jepara, Stisip Amal Ilmiah Yapis Wamena Papua, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Darussalam Gontor, IKIP PGRI Pontianak, Universitas Tidar Magelang, Unissula, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan, dan Universitas Muhammadiyah Malang.[]