More

    Mapagama UGM Teliti Kawasan Karst Pacitan

    Kegiatan eksplorasi dan penelitian di kawasan karst Pacitan, Jawa Timur. Foto : UGM

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Sebanyak 10 Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Gadjah Mada (MAPAGAMA) melakukan eksplorasi dan penelitian di sejumlah gua di kawasan karst Pacitan, Jawa Timur. Penelitian yang tergabung dalam tim penelusuran Gua Gladimadya Mapagama ini dilakukan selama sembilan hari dari tanggal 23 – 31 Januari 2016.

    Gladimadya kali ini mengusung tagline “Land of A Thousand Caves” bertajuk petualangan dan mengaplikasikan salah satu Tridharma perguruan tinggi yakni penelitian. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas air sungai bawah tanah di Luweng Ndawung.

    Dimas Irham Rabbani, Koordinator Umum tim Penelusur Gua Gladimadya Mapagama mengataan, penelitian dan eksplorasi ini berawal dari keprihatinan mereka terhadap warga setempat yang kesulitan mendapatkan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, mereka bergerak meneliti kuantitas dan kualitas air.

    - Advertisement -

    Dalam eksplorasi itu, mereka mendapatkan sebanyak 18 titik mulut gua di wilayah Desa Sekara. Dari jumlah tersebut lima diantaranya telah berhasil dipetakan.

    Penelusuran Gua Gladimadya kemudian ditutup dengan acara audiensi mengenai hasil eksplorasi, pemetaan gua, penelitian kuantitast air, serta melakukan sosialisasi tentang manfaat, etika dan SOP Gua. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian gua.

    “Harapannya, lewat audiensi dapat membuka cakrawala baru bagi warga setempat mengenai pentingnya kawasan karst dan potensi yang tersimpan di dalamnya,” kata Dimas.

    Sebanyak sepuluh peserta yang turut dalam kegiatan Gladimadya ini yaitu Dimas Irham (Geografi 2015), Abu Yahya (Peternakan 2015), Fahmi arsyad (Peternakan 2015), Hajar Lutviah (Kehutanan 2015), Woro Kusumaningrum (Pengelolaan Hutan SV), Mohammad Anwar (Teknik Mesin SV), Heni Ismawati (Metorologi dan Instrumentasi SV), Ahmad Naufal (Akutansi FEB 2015), Denysya Farid (Hukum 2015). Mereka didampingi oleh anggota senior yaitu Muh. Reza Khairurrahman (Kehutanan 2014). Kegiatan yang mereka lakukan merupakan bagian dari proses pendidikan tingkat lanjut yang harus dilalui setiap anggota MAPAGAMA untuk memperoleh keanggotaan penuh.

    “Di tengah kontroversi yang menyangkut metode pendidikan di Organisasi Pencinta Alam, MAPAGAMA melakukan terobosan baru yaitu pada proses pendidikan lanjutan dengan kegiatan penelitian,” jelas Dimas.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here