More

    Krisis Qatar : Sanggupkah Al-Jazeera Bertahan dari Krisis?

    BBC.com

    Jaringan dari media Al Jazeera yang tak terbantahkan telah menempatkan Qatar, negara teluk kecil ini di peta Internasional.

    Mesir menuduh Al Jazeera bias bias terhadap pendukung Presiden Islam Mohammed Morsi yang digulingkan. FOTO : AFP

    Media dari negara yang kaya minyak dan gas ini telah mengubah keunggulan finansialnya menjadi pengaruh global, sedang terperangkap dalam krisis. Situsnya telah diblokir oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir dan Bahrain pad akhir mei lalu.

    - Advertisement -

    Negara-negara tersebut memutuskan hubungan dengan Qatar pada Senin 5 Juni 2017 dengan tudingan negara tersebut mendukung kelompok ekstremis.

    Upaya yang dilakukan media ini selama dua dekade serta keberhasilannya mendapatkan tawaran untuk menjadikan Qatar sebagai tuan rumah piala dunia di tahun 2022, bisa saja segera kandas.

    Krisis diplomatik yang terjadi saat ini menimbulkan kecemasan, Qatar menempatkan profil orang-orang penting dalam bahaya. Siaran Al Jazeera telah menimbulkan kontroversi dan menimbulkan kemarahan di berbagai negara Arab. Salah satunya Mesir setelah tergulingnya Hosni Mubarak di Arab Spring silam dan penggulingan presiden terpilih Mohammed Morsi – Pemimpin dari Ikhwanul Muslimin.

    Arab Saudi telah menutup kantor Al Jazeera dan menarik lisensi penyiarannya, dengan mengatakan bahwa pihak Al Jazeera ikut mempromosikan “plot” teroris serta merupakan pendukung dari militan Houthi yang sedang diperangi oleh Arab Saudi di Yemen. Tuduhan lainnya adalah, media ini telah “menghancurkan jajaran internal Saudi”.

    Al Jazeera sendiri membantah dan mengatakan, “Tidak berpihak pada idelologi kelompok atau pemerintah.”

    Saat ini Qatar terisolasi dan rentan, meskipun Qatar membantah dukungannya pada kelompok terorisme namun Qatar tetap harus bertanggung jawab atas dampak dari situasi yang dihasilkannya. Qatar diminta untuk meninggalkan bandara-bandara internasional yang menjadi pusat perhubungan dan para penduduk mulai menimbun persediaan makanan, keadaan menjadi tegang dan sepi.

    Penyiar Arab BBC, Feras Kilani yang berada di Doha mengatakan bahwa reformasi media adalah kunci untuk memperbaiki keadaan Qatar, hal ini didengarnya dari salah satu sumber terpercaya. Al Jazeera mungkin tidak akan ditutup, tapi beberapa kebijakan editorial harus dirubah ucapnya. Salah satu jaringan TV Qatar, Qatari Al-Araby yang berbasis di London juga dapat saja ditutup.

    “Selama bertahun-tahun Al Jazeera telah menjadi sebab pertengkaran antar negara-negara teluk dan Mesir bahkan sebelum masa jayanya meliput berita selama Arab Spring,” ucap Sultan Souud Al-Qassemi yang ditulis oleh Emirati.

    Pada tahun 2002, Arab Saudi marah atas liputasn rencana perdamaian untuk konflik Israel-Palestina dan menarik duta besarnya dari Qatar sebagai bentuk kemarahan tersebut. Baru pada tahun 2008, Arab Saudi kembali mengirimkan duta besarnya.

    Pada tahun 2014, Qatar berjanji untuk menghentikan “campur tangan” dalam politik dan pertikaian diplomatik negara tetangga. Ketika itu Arab Saudi, UAE dan Bahrain menarik duta besar dari masing-masing negara.

    Menurut prediksi Qassami, negara-negara tetangga, “Kali ini, menuntut penutupan jaringan televisi Al-Jazeera sepenuhnya sebelum adanya mediasi yang dapat dilakukan,”

    Tentu hal ini akan membawa konsekuensi yang besar bagi negara yang memiliki media yang begitu berambisi ini serta untuk 3000 lebih staf yang ada di Doha dan di seluruh dunia.

    Giles Trendle, direktur pelaksana Al Jazeera dalam bahasa Inggris berkata, “ Krisis Qatar saat ini tentunya adalah tantangan baru di kondisi yang juga baru bagi Al Jazeera.”

    “Tapi Al Jazeera tetap berkomitmen untuk melanjutkan perintisan jurnalisme dengan berani di seluruh dunia secara profesional, berani, tidak memihak dan objektif.”

    Dia kemudian menambahkan, “Hanya mereka yang ingin melihat salah satu sisi cerita saja” yang akan menganggap jaringan tersebut bias terhadap Ikhwanul Muslimin atau kelompok lainnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here