YOGYAKARTA, KabarKampus – Universitas Gadjah Mada saat ini telah memiliki Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB). Klinik ini diresmikan langsung oleh Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) di Fakultas Geografi UGM, Rabu, (26/09/2017).
Prof. Aris Marfai, Dekan Fakultas Geografi mengatakan, pendirian klinik lingkungan dan mitigasi bencana yaitu untuk merespons berbagai persoalan lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini. UGM mencoba berkontribusi dengan menyiapkan klinik lingkungan dan mitigas bencana ini.
Menurut Dekan, dalam laboratorium ini ada berbagai hasil riset dan data tentang geomorfologi lingkungan, citra satelit, sistem informasi geografis, dan kartografi. Selain itu ada juga berbagai fasilitas dan teknologi serta kantor kerja sama riset.
“Kami siap kerja sama dengan KLHK untuk menyelesaikan berbagi permasalahan yang terkait kerusakan lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu Situ Nurbaya, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup dalam kesempatan tersebut mengatakan, kehadiran gedung laboratorium klinik lingkungan hidup ini, bisa menjadi laboratorium forensik untuk mengungkap kejahatan perusakan hutan dan lingkungan. Sehingga memiliki data yang lengkap dalam mengungkap kejahatan tersebut sehingga penegakan hukum berjalan lancar.
Siti mengungkapkan, selama ini oknum perusahaan dan perseorangan sangat sulit dijerat ke meja hijau atas kejahatan lingkungan yang telah dibuatnya. Adanya laboratorium tersebut bisa membantu pemerintah dalam membawa kasus perusakan lingkungan dan perusakan hutan ke meja hijau.
“Sampai ada kapal tanker yang menumpahkan minyak dan merusak lingkungan juga bisa kita usut dan laporkan,”katanya.
Tak hanya itu Siti mengharapkan, klinik lingkungan ini bisa menyediakan data teoritis, empiris hingga praktis dalam pemetaan kondisi lingkungan. Kemudian hasil kajian dan riset mengenai lingkungan bisa mendukung kebijakan pemerintah dalam penanganan isu perubahan iklim dan pemanasan global.
”Kita ingin ada sebuah riset tentang hasil perubahan kondisi lingkungan kita dalam kontribusinya menjaga kondisi perubahan iklim,”katanya.[]